Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu'alaikum w.w.
Sebagai blogger yang doyan makan, pastinya disaat kulineran atau mencoba makanan baru dan enak, langsung deh.. cepret.. cepret.. ceklik ceklik ceklik. Bahkan sekarang, seperti jadi tradisi baru, selain kita baca doa sebelum makan, kita juga foto sebelum makan.. xixixi..
Awal-awal saya sering diprotes sama Abang Fi, "Ummiiii... aku lapaaar. Kapan makannya?" Tapi karena sudah terlalu sering, akhirnya setiap mau makan, Abang Fi nggak langsung makan didiamkan dulu. Kalau saya lupa dan nggak melakukan apapun, dia malah bertanya, "Ummi, nggak difoto dulu?" xixixi..
Tapi hasil fotonya masih sederhana banget. Nggak pakai tehnik-tehnik fotografi. Maunya sih seperti teman-teman yang lain fotonya bagus-bagus. Selidik punya selidik, ternyata mereka menggunakan kamera dslr dan mirrorless. Duuh, saya belum punya. Mau siiih, tapi dananya blm sampe.. hiks. Akhirnya foto hanya mengandalkan smartphone.
Hingga suatu hari saya ditawarkan ikut workshop fotografi dari komunitas @uploadkompakan yang bertajuk Foto Keren Dengan Modal Smartphone dengan pemateri Mba Rika Ekawati, Mas Titus Vand dan Mba Noor Fitriah Hermiwati.
Apa saja yang saya dapat di workshop tersebut? yuk, baca yaaa lanjutannya!
FOTOGRAFI MAKANAN
Mungkin karena seringnya orang memposting foto-foto makanan pada instagram, maka pada sesi pertama workshop diisi oleh Mba Rika Ekawati, selaku fotografer yang spesialisasinya di fotografi makanan.
Mba Rika Ekawati |
Apa sih Fotografi Makanan?
Fotografi makanan adalah salah satu genre fotografi kehidupan, dimana foto teersebut digunakan untuk menciptakan foto makanan yang menarik. Fotografi makanan ini adalah spesialisasi fotografi komersial yang produknya digunakan dalam iklan, majalah, kemasan, menu atau buku masak. Untuk sebuah fotografi makanan profesional biasanya dikerjakan secara kolaboratif, yang melibatkan seorang pengarah seni, fotografer, penata makanan, stylist prop dan asisten mereka.
Pada awal workshop, Mba Rika Ekawati menjelaskan tentang teknik dasar fotografi makanan. Nah, pas banget kan dengan kebutuhan saya sebagai seorang blogger yang senang makan dan kulineran. Ada kata-kata menarik yang disampaikan oleh Mba Rika Ekawati. Beliau mengatakan bahwa tujuan fotografi makanan adalah bagaimana kita membuat foto agar orang tergiur atau isilahnya jadi ngiler melihat foto kita.
"Seorang photographer akan membuat foto menarik jika orang bisa berhenti dulu pada foto kita, walaupun hanya sekedar melirik." Rika Ekawati - Food Photographer.
Ada beberapa hal yang menjadi tehnik dasar fotografi makanan, yaitu :
1. Memahami Dasar-Dasar Fotografi Digital
Yang dimaksud dengan memahami disini kita harus punya konsep saat kita ingin membuat foto makanan dan setting kamera, seperti :
- Penyimpanan foto [raw/jpeg]
- White balance
- Segitiga exposure [apperture, shutterspeed, dan iso]
contoh konsep foto makanan tradisional (photo by Rika) |
2. Peralatan Untuk Fotografi
Seorang fotografer tentunya membutuhkan peralatan untuk membuat sebuah foto. Peralatan-peralatan yang digunakan yaitu :
- Kamera (baik kamera besar ataupun kamera smartphone)
- Lensa yang tepat
- Tripod dan aksesoris
- Perlengkapan lighting
- Properti foto
Pada lighting fotografi makanan ada 2 waktu terbaik untuk mendapatkan pencahayaan yang bagus dari sinar matahari, yaitu sinar matahari pagi pada jam 08.00 - 10.00 dan sore pada jam 15.00 - 17.00. Waktu pada jam-jam itu disebut Golden Time Food.
Selain Golden Time Food ada 6 jenis pencahayaan lainnya yaitu :
- Backlight : pencahayaan dimana sinar datang berlawanan arah dengan posisi kita membuat foto atau dari belakang objek.
contoh foto dengan back light (photo by Rika) |
- Sidelight : pencahayaan diman sinar yang datang dari samping objek, baik itu dari kanan ataupun kiri objek.
contoh foto dengan side light (photo by Rika) |
- Low key
contoh foto dengan low key (photo by Rika) |
- High key
contoh foto dengan high key (photo by Rika) |
- Natural light : pencahayaan yang berasal dari cahaya matahari.
Foto dengan natural light + behind the scene (photo by google search) |
- Artificial light : perncahayaan yang berasal dari settingan lampu agar mendapatkan posisi cahaya terbaik untuk sebuah foto.
contoh dengan artificial light (photo by google search) |
4. Properti dan Styling
Properti dan styling ini digunakan untuk menunjukkan kualitas makanan dan seni dari foto tersebut. Properti apapun bisa kita gunakan untuk menunjang seni fotografi makanan. Dari styling, Mba Rika mengatakan bahwa ada 6 tips dan trik food styling yang digunakan dalam fotografi makanan, yaitu :
- Menambah volume makanan
trik menambahkan mangkok agar volume mie lebih banyak (photo by Rika) |
- Menambah garnis
- Membuat aksen dramatis
- Menaruh bahan segar diatas es
- Memanipulasi makanan yang dibakar dan dipanggang
contoh bagaimana membakar makanan agar terlihat habis dipanggang. (phot bya google search) |
- Membuat sayuran tampak cerah dengan metode blanching (metode pengawetan agar sayur terlihat tetap segar)
Framing dan komposisi pada kamera bisa dibantu dengan menampilkan gridline pada layar kamera. Pada fotografi makanan ada beberapa framing yang digunakan, yaitu :
a. Rule of third : dimana posisi objek diletakkan di sisi 3 kiri/kanan kotak gridline.
contoh foto dengan menggunakan framing rule of third (photo by Rika) |
b. Death of center : yaitu posisi objek berada persis ditengah-tengah.
contoh foto dimana objek persis berada di tengah-tengah (photo by Rika) |
c. Diagonal : yaitu tehnik framing dimana posisi objek terkena garis diagonal.
contoh foto yang objeknya berada melintang di garis diagonal (photo by Rika) |
d. Segitiga : Yaitu tehnik framing dimana objeknya tampak seperti segitiga.
contoh foto dengan objek segitiga yang ditandai dengan daun mint (photo by Rika) |
e. Permainan warna.
Pada tehnik framing permainan warna ini ada 2 macamnya, yaitu :
- Complimentary color : yaitu tehnik framing yang menggunakan 2 komposisi warna
contoh foto dengan framing complimentary color (photo by Rika) |
- Repeated color : yaitu tehnik framing yang mengulang atau menggunakan warna serupa.
6. Editing
Menurut Mba Rika, dikalangan fotografer, foto yang baik adalah foto yang tidak tersentuh oleh aplikasi editing. Namun, buat kita yang masih pemula (terutama saya, pemulaaaa banget), kita bisa menggunakan aplikasi-aplikasi editing yangbisa kita donlot ke PC ataupun smartphone. Ada 2 aplikasi yang digunakan oleh para fotografer, yaitu : Adobe photoshop (pada laptop atau PC) dan Snapsheet (pada smartphone).
FOTOGRAFI PONSEL
Selesai sesi penjelasan fotografi makanan dari Mba Rika, selanjutnya kita mendengarkan sesi fotografi ponsel yang disampaikan oleh Mas Titus O. Mainassy.
Pada prinsipnya tehnik-tehnik fotografi baik itu menggunakan ponsel atau kamera semuanya sama. Namun pada settingan ponsel hanya terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu
1. Rule of Third
Diatas sudah saya tulis mengenai rule of third, yaitu komposisi framing yang menggunakan gridline pada layar kamera. Komposisi framing ini sangat popular dikalangan fotografer. Untuk menggunakan rule of third ini bagi kita yang pemula wajib menampilkan gridline dilayar kamera ponsel kita. Menampilkan gridline ini ada di setting camera ponsel.
2. Pencahayaan
Pencahayaan sudah dijelaskan oleh Mba Rika diawal, sehingga pada sesi Mas Titus tidak terlalu banyak penjelasan tentang pencahayaan.
3. Peka
Mas Titus mengatakan bahwa seni yang ditampilkan pada sebuah foto itu ada karena kepekaan kita akan hal tersebut. Kita yang bisa melihat, posisi objek dan beberapa properti ini bagus atau tidak (Nah, yang ini saya belum punya nih.. xixixi)
4. Moment
Tidak semua foto bisa kita seting bentuknya bagaimana. Ada beberapa foto yang diambil, harus menunggu moment yang tepat. Misal foto blue moon, sunset/sunrise, dll
5. Timing
Ini serupa dengan moment. Bedanya, jika moment kita yang menunggu objek foto tersebut, timing kita yang ciptakan moment tersebut. Seperti foto kita melayang, percikan air, dll
contoh foto menggunakan timing (photo by slide Mas Titus) |
"Mau apapun ponsel kita, selama itu punya kamera, bisa menghasilkan foto yang baik. Intinya ada pada kepekaan akan seni pada diri kita disaat melihat moment dan timing yang tepat" Titus O. Mainassy - Fotografer
Setelah selesai menjelaskan, Mas Titus membagi peserta menjadi beberapa kelompok untuk mencoba mempraktekan ilmu yang kita dapat hari itu. Hasil fotonya diposting di instagram masing-masing, lalu dinilai oleh Mas Titus sebagai jurinya.
Peserta workshop yang sedang mendengarkan materi (photo by Endah - Kompakers Depok) |
Peserta sibuk mempraktekkan ilmu workshop hari itu (photo by Endah - Kompakers Depok) |
Selain Mas Titus dan Mba Rika, peserta workshop juga diberikan sedikit penjelasan tentang cara membuat lampu cahaya dengan menggunakan barang-barang rumahan. DIY ini dipandu oleh Mba Noor Fitriah Hermiwati.
Mba Noor Fitriah Hermiwati (photo by Endah - Kompakers Depok) |
Nah, workshop pun diakhiri dengan pengumuman doorprize dan pemenang lomba praktek foto. Tepat jam 3 kami pun pulang dengan membawa goodie bag dari sponsor yang Masya Allaaaah.. banyak banget. Baru kali ini ikut workshop goodie bag-nya menang banyak.. hahahaha.. Malah saya dapat goodie bag kue artis gigieat cake 2 box dan bebelly bakery 1 box. Nah, mau tau reviewnya bagaimana? baca tulisan saya yang ini yaaa...
Baca : Kue Artis di Workshop Fotografi
Peserta workshop fotografi (photo by Endah - Kompakers Depok) |
Wassalam
Post a Comment
Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya "unknown" langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^