Melalui Inner Strength, Biskuat Academy mewujudkan impian calon bintang piala dunia

Wednesday, November 23, 2022

Saat ini dunia sedang bersuka cita menyambut parhelatan besar dunia sepakbola. Apalagi kalau bukan Piala Dunia 2022 di Qatar. Pesta sepakbola terbesar itu menjadi dambaan anak-anak dunia yang cinta akan sepakbola. Semua membayangkan, "kapan yaa saya bisa menjadi bintang yang berada di tengah lapangan hijau itu?" Untuk sebagian orang hal tersebut hanyalah sebuah mimpi. Namun kali ini melalui Inner Strength, Biskuat Academy mewujudkan impian calon bintang piala dunia. Bagaimana caranya? Baca terus tulisan saya ya!

Biskuat Academy
Bismillahirahmanirrahiim, Melaui Inner Strength, Biskuat Academy mewujudkan impian calon bintang piala dunia.

Di dunia sepak bola termasuk dalam olahraga rakyat, yang artinya seluruh lapisan rakyat baik kaya atau miskin, mencintai olahraga tersebut. Di Indonesia khususnya, dimanapun mata memandang pasti ada anak-anak kecil yang dengan riang bermain bola. Bahkan di gang-gang sempit pun banyak anak berlari gembira bermain sepak bola bersama.

Dari merekalah, bibit-bibit baru dalam dunia persepakbolaan terus bertumbuh, seolah tak pernah ada matinya. Hal ini pula yang ingin disampaikan oleh PT Mondelez, dalam video inspirari Biskuat yang berdurasi 2 menit.

Dalam video tersebut, mengisahkan bagaimana Bang Aji sang pelatih bola memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anak pencinta bola untuk menggapai mimpinya. Saya yakin hanya pencinta bola sejati yang mengenal Bang Aji, macam saya yang tak suka bola pasti blank sama sekali. 

Bang Aji ini adalah pelatih sepak bolah terkenal di Indonesia. Beliau adalah pendiri klub sepak bola Bersegawa. Beliau sudah melatih ribuan anak Indonesia sejak tahun 1987. Dalam mengambil bibit-bibit baru dunia persepakbolaan, beliau melihat kemampuan dari dalam yang kuat (inner strength) pada diri anak-anak yang sedang bermain bola plastik di gang-gang sempit atau di lapangan depan rumahnya.

Beliau juga berkomitmen untuk membantu anak-anak kurang mampu mendapatkan pelatihan bola. Meskipun sumber daya dan keuangan terbatas, Klub Bersegawa memberikan pelatihan gratis untuk semua anak dan saat ini memiliki 6 cabang di Jakarta.

Insipari kecintaan Bang Aji dalam dunia persepakbolaan ini pun dilihat oleh PT. Mondelez, sehingga dijadikan kisah dalam video Biskuat durasi 2 menit. Dalam video tersebut, Biskuat hendak menyampaikan pesan bahwa bakat sejati dapat membawa kita ke mana pun keadaan dan keberadaan kita.

Dari video tersebut saya banyak belajar, terkadang sebagai orangtua, kita terlalu fokus membenahi kelemahan anak sendiri. Ya, apalagi kalau bukan memenuhi kebutuhan pencitraan dan omongan-omongan nyinyir dari luar. Padahal kelemahan anak tersebut justru bisa mengangkat inner strength pada diri anak kita. Ini contoh sedikit cerita kelemahan anak saya yang memunculkan inner strength mereka.   

Inner Strength Bagi Anak Tidak Percaya Diri

Jujur saya sepakat sekali dengan apa yang disampaikan Biskuat bahwa bakat setiap anak itu berbeda-beda. Kemampuan atau kecerdasan anak tidak melulu dilihat dari segi akademik semata. Hal ini yang saya lihat dari Abang. Saya cerita sedikit yaa, tentang membangkitkan inner strength pada diri Abang.

Menjadi guru sekolah dasar selama 13 tahun membuat saya tidak memaksakan kehendak anak-anak saya agar selalu dapat nilai bagus dalam sekolahnya. Menurut teori yang saya pelajari saat menjadi guru bahwa kecerdasan anak itu terbagi dalam 9 bagian. Namun dari 9 kecerdasan tersebut, saya belum melihat salah satu yang menonjol dari Abang baik dari Tk hingga SD.

Saya agak kewalahan, karena Abang ini punya rasa tidak percaya diri. Ada keraguan dalam diri Abang setiap kali ia mau mengambil keputusan atau memulai sesuatu. Padahal saya yakin dia bisa melakukannya. Karena ketidakberanian dia ini, semua seolah terpendam.

Akhirnya saya memutuskan untuk meningkatkan rasa percaya diri dia dahulu, sebelum saya gali soal inner strength yang dimiliknya. Saya memulainya dengan mengajarkan berdagang. Hal ini bukan semata-mata kemauan saya, tapi ini kemauan dia pribadi. Dia melihat saya sibuk berjualan online saat itu. Bisnis jilbab dan kulot jeans untuk over big size yang laris manis. Dia mengutarakan bahwa dia ingin seperti saya yang punya bisnis.

Melihat permintaan itu, saya pikir inilah moment terbaik untuk melatih kepercayaan dirinya. Seperti yang saya katakan, untuk memulainya Abang pasti timbul rasa ragu dan kurang percaya diri. Dia khawatir kalau nggak laku bagaimana? atau aku kan nggak bisa dagang gitu, Mi?

Akhirnya saya ajarkan Abang, kalau Abang nggak perlu berkoar-koar. Abang cukup meletakkan barang dagangan Abang di meja, lalu dibuka. Nanti juga banyak yang bertanya. “Saat teman-teman kamu nanya, kamu bisa langsung mejelaskan dagangan kamu dengan singkat. Misal ooo ini pudot puding susu manis. Ada banyak variannya, tapi aku bawa 2 dulu coklat dan melon,” ajar saya ke Abang saat itu. Ya, saat itu sesuai hasil diskusi berdua Abang, kami memutuskan untuk berjualan pudot (puding sedot).

Hal itu pun dilakukan oleh Abang, dan alhamdulillah pulang sekolah laporan kalau pudotnya habis. Bahkan hari-hari berikutnya pesanan untuk pudot mulai banyak. Malah sampai ke guru-gurunya. Ini saya takjub, kok dia bisa dengan luwes menjajakan dagangannya ke guru.

Dari sini saya mengambil kesimpulan bahwa Abang mempunyai inner strength dalam berbisnis atau berdagang. Tapi ternyata saya salah. Kok bisa?

Ya, inner strength dia bukan dari berdagang, tapi melalui berdagang ia bisa menimbulkan inner strength dia dalam interpersonal skill, yaitu kemampuan berkomunikasi yang efektif.

Ya, hal ini dibuktikan ketika dia masuk pondok. Masuk pondok tentunya tak bisa lagi saya pantau 100% bakat yang dimilikinya. Akhirnya saya titip-titip ke ustaz untuk membiasakan dia maju kedepan. Baik itu untuk berceramah, memberikan informasi, dll. Ya, waktu itu kan saya belum melihat interpersonal skill sebagai inner strength pada diri Abang, yang saya pikirkan masih melatih rasa percaya dirinya.

Barakallah di pondok Abang ini ada program muhadhoroh, yaitu program kemampuan orasi atau public speaking (dalam hal ini berceramah) para santri. Dimana setiap anak disuruh untuk tampil memberikan ceramah sesuai tema yang ditentukan oleh gurunya. Nanti setiap minggu akan dipilih penceramah terbaik setiap kelasnya. Yang terbaik setiap minggu ini akan diadu lagi hingga terpilih yang terbaik di kelas.

Setelah terpilih yang terbaik di kelas, mereka akan diadu lagi dalam acara muhadharah sugro. Dimana para penceramah terbaik di kelasnya diminta untuk tampil ditonton seluruh angkatan. Dalam seleksi ini, akan terpilih 2 orang penceramah terbaik seangkatan, untuk nantinya tampil di acara Muhadharah Kubro, dimana santri harus tampil berceramah di depan seluruh santri pondok pesantren tersebut.

Alhamdulillah saya asli kaget, karena Abang terpilih 2 orang terbaik seangkatan yang mewajibkan ia ikut tampil di acara Muhadharah Kubro, ketika ia duduk dibangku kelas 8. Prestasi public speaking (interpersonal skill) Abang bukan hanya disitu saja. Ia selalu diminta untuk menjadi Master of Ceremony (MC ) dari setiap kegiatan pesantren. Sehingga di akhir tahun kelas 9, saat wisuda kelulusan, Abang medapat prestasi sebagai Santri Terbaik di Bidang Sosial.

Kalau saya tanya, ini prestasi apa? Rupanya bagaiman ia cakap berkomunikasi dengan baik penghubung bicara antara Santri dan Ustaznya. Iya kan banyak yaa anak-anak yang nggak berani untuk bicara kepada ustaz-ustaz. Karena keahliannya inilah Abang disenangi baik teman-temannya juga disenangi para Ustaz.   

Biskuat Academy

Dari inner strength inilah, Abang semakin yakin bahwa dirinya punya kemampuan public speaking yang baik. Dia semakin percaya diri akan kemampuannya tersebut. Makanya sejak saat itu dia sudah bisa menentukan PR yang saya berikan. Yes, saya berikan PR ketika dia masuk SMP, untuk mencari kesukaan dia yang dia lakukan dari hati. Untuk menentukan tujuan kuliah dia kemana. 

Sebab jika sudah ke SMA dia sudah mulai fokus akan pilihan jurusan kuliah yang ia minati. Abang harus melakukan semua dari hati, agar fokus dengan apa yang dilakukan di masa depannya. 

Saat ini dia berusia 16 tahun, dan baru mulai masuk ke jenjang SMA. Dia sudah yakin akan pilihannya dan menentukan bidang yang dia ambil untuk kuliah nanti, yaitu ambil jurusan Public Speaking.

Bismillah ya, Bang semoga apa yang kamu impikan insya Allah tercapai dan sukses selalu.

Inner Strength Untuk Anak Gadget

Lain Abang lain pula cerita Adek. Adek Fi ini bisa dibilang anak gadget. Tau sendiri ya anak gadget selalu dapat pandangan sinis dan mulut nyinyir para mama-mama terpelajar. Menurut mereka, anak gadget itu banyak minusnya, tidak fokus dan masih banyak lainnya. 

Saya awalnya merasa insecure dengan ucapan-ucapan para mama-mama terpelajar tersebut. Namun setelah saya dampingi selama ia bergadget ria. Saya justru melihat inner strength Adek melalui hobi gadgetnya. 

Jujur memang Adek ini kebablasan gadget sejak usia 3 tahun.

Ya, usia 3 tahun Adek terpaksa saya kasih screen time kelewat banyak, seperti saya bilang kebablasan. Saat itu Abang sedang dirumahkan. Otomatis keseharian Abang belajar harus menggunakan gadget. Melihat Abangnya pakai gadget, Adek pun memintanya.

Adek akan terus mengganggu Abangnya jika dia tidak diberikan gadget. Padahal saya sudah mengalihkan dengan kegiatan lain, seperti memberikan mozaik gambar, puzzle, dll. Tapi dia cepat sekali menyelesaikannya. Jika sudah selesai, otomatis dia akan berlari keluar rumah sendiri, atau ganggu Abangnya yang sedang belajar.

Duuh, jujur saya pusing saat itu, saya harus fokus mengajarkan Abang, tapi saya tak bisa melepas Adek begitu saja. Akhirnya memberikan laptop/handphone jalan ninjaku.

Sekalipun menurut saya kebablasan, saya tetap menerapkan jam gadget. Ia hanya boleh melihat 2 jam dalam sehari. Selebihnya saya siasati dengan memberikan kertas dan crayon. Ya Adek lebih tenang dengan 2 alat tersebut.

Sepanjang memegang gadget, saya hanya mengijinkan Adek melihat youtuber Ryan World Family atau Nussa Rarra. 

Seiring jalannya waktu ternyata akun Nussa Rarra di stop. Jadi dia lebih fokus ke Ryan World Family.

Dari situlah, saya justru menemukan kecerdasan linguistik Adek keluar. Di usianya 5 tahun Adek sudah fluent sekali Englishnya. Bahkan pronunciation-nya jelas sekali layaknya dialeg orang bule. Jauh lebih sempurna dibanding saya sebagai guru Bahasa Inggris TK. 

Yang membuat saya makin kagum, diusia tersebut Adek juga sudah bisa membaca tulisan dalam Bahasa Inggris. Lancar sekali. 

Walau demikian saya nggak langsung berbangga ria. Saya malah khawatir dia gagap akan Bahasa Indonesia, bahasa ibunya. Untuk menghindari hal tersebut, walau saya bisa membalasnya dalam bahasa Inggris, saya tetap menjawab dengan bahasa Indonesia. 

Saya juga khawatir dia tidak bisa membaca tulisan dalam Bahasa Indonesia. Tapi ternyata saya salah. Adek lancar sekali baca tulisan bahasa Indonesia. Ia belajar huruf justru dari lagu-lagu Alfabeth yang dinyanyikan keluarga Ryan. 

Begitu dia masuk sekolah. Teman-temannya baru sampai jilid 1 belajar membacanya, Adek sudah masuk jilid 2. Kata Bu Guru hanya 2 orang yang sudah sampai jilid 2, salah satunya Adek. 

Orang bilang kalau anak gadget itu tidak fokus dan susah memahami apa yang disampaikan oleh guru. Alhamdulillah ini tidak terjadi dengan Adek.

Saat tes masuk SD. Adek diuji untuk membaca soal. Bu guru yang memberikan test ke Adek justru senang dengan Adek, karena Adek mampu memahami isi dari soal tersebut. Menurut bu guru SD yang mengujinya, dari sekian banyak anak yang ia test, hanya sedikit anak TK yang bisa memahami soal yang diberikan. 

Barakallah.. Padahal yaa Umminya sudah nangis-nangis bombay menanggapi ucapan para mama terpelajar itu. 

Bukan cuma itu.. Jika orang bilang anak gadget nggak bisa fokus. Saya justru melihat berbeda dengan Adek. Dia justru lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu. Dalam hal ini adalah menggambar. 

Karena dari kecil dia anteng diberikan kertas dan crayon, maka ketika diberikan gadget, dia pun anteng saat saya minta dia menggunakan aplikasi paint brush.  Ia saya boleh lihat laptop tapi hanya boleh buka paint brush. 

Di paint brush, dia bisa mengeksplore gambar dengan detail dari apa yang dia lihat. Terutama gambar tokoh-tokoh kesukaannya.

Biskuat Academy
Gambar Thomas Adek Fi di Paint brush saat ia berusia 4 tahun

Kreatifitasnya bukan cuma digambar. Ia pun kreatif dalam membuat video sederhana dengan menggunakan rekaman video whatsapp. Di rekaman video whatsapp kan ada icon pensil. Dia pun membuat gambar dalam video tersebut. Jadi kalau di play tampak seperti animasi. 

Bahkan saat ini Adek pun sudah tau bagaimana cara install aplikasi animasi Flappa Clip dan coba buat animasi dari gambar-gambarnya disana. 

Masya Allah.. Kesedihan saya akan pandangan negatif anak gadget seolah sirna melihat kemampuan Adek justru banyak berkembang dari gadget.

Cara Mengembangkan Inner Strength

Semua inner strength anak-anak saya keluar dengan sendirinya, kami sebagai orangtua hanya mampu mendukung kemampuan anak tersebut dengan memfasilitasi beberapa kebutuhannya. Selain itu kami juga membekali mereka dengan 3 hal, yaitu :

1. Jangan mudah terlena dengan pencapaiannya saat ini.

Terkadang yang namanya anak-anak cukup puas dengan apa yang diraihnya. Dirasa cukup maka berhentilah mereka. Ini saya sampaikan ke anak-anak bahwa diluar sana masih banyak yang lebih hebat dari kita. Maka raihlah selagi kamu bisa dan mampu, jangan pernah merasa puas atau putus asa.

2. Jangan pernah berhenti belajar yang baik

Saya selalu memberikan masukkan ke anak-anak untuk terus belajar. Ambilah pelajaran baik apapun di dunia ini. Karena Allah selalu memberikan hikmah dari setiap kejadian. Dan saya tekankan, bahwa tidak ada kata tak bisa jika kita mau bejar.

“Belajar atau menuntut ilmu itu akan terus ada hingga ajal menjelang.” Kalimat itu sering diucapkan oleh almarhumah mama saya. Dan itu tertanam sekali di hati saya dan saya tularkan ke anak-anak.

3. Jadikan ilmu atau kecerdasan kita bermanfaat bagi orang lain

Saya selalu menanamkan pintar, cerdas tapi hanya untuk diri sendiri itu hal yang sia-sia. Jadikan bakat atau kemampuan yang kita miliki bisa bermanfaat bagi orang lain. Hal tersebut bisa menjadi amal jariah kita yang tak akan terputus hingga akhir hayat.  

Tentang Biskuat Academy

Nah, inner strength seperti inilah yang dilihat oleh Biskuat. Walaupun diluar terlihat kasat mata, kita tak mampu atau negatif, namun inner strength dalam diri kita mampu menciptakan hal positif, baik untuk dirinya ataupun oranglain. Kemampuan diri sendiri diluar prestasi akademik.

Namun Biskuat Academy lebih fokus kepada prestasi di bidang olahraga sepak bola. Seperti yang saya tulis diatas bahwa bola sudah menjadi olahraga rakyat, siapapun pasti memainkannya.

Tentunya jika mau kita telusuri ke pelosok tanah air, pasti ada anak-anak yang tak tejangkau oleh media, yang memiliki kemampuan dalam diri anak untuk menjadi bintang utama lapangan hijau. 

Peluang untuk meraih itu tidak semua orang beruntung. Untuk anak-anak di kota-kota besar yang mencintai sepak bola, banyak club-club bola yang tersebar. Tapi bagaimana bagi anak-anak yang tinggal di daerah terpencil atau tak mampu untuk membayar biaya belajar bola di club bola? 

Tentunya bagi mereka, bisa bemimpi saja sudah bagus. Untuk itu Biskuat membuka peluang bagi mereka yang tak tergapai club bola atau tinggal di daerah terpencil, untuk bisa ikut dalam Biskuat Academy tahun 2022.

Bicara soal Biskuat, tentunya semua tau yaa Biskuat itu apa? Yes, Biskuat adalah biskuit renyah yang mengandung banyak nutrisi didalamnya. Biskuat merupakan salah satu brand unggulan Mondelez International yang memiliki program andalan untuk menciptakan Generasi Tiger, yaitu generasi dimana anak-anak bukan hanya memiliki prestasi tapi juga memiliki kekuatan baik dari dalam (inner strength) yang masuk dalam karakter positif anak.

Mereka yakin bahwa potensi yang dimiliki anak ini tak terbatas, bahkan bisa melebihi apa yang terlihat. Dalam menumbuhkan inner strength pada anak, Biskuat membuka program Biskuat Academy sejak tahun 2019.

Biskuat academy

Biskuat percaya bahwa setiap anak memiliki kekuatan baik dari dalam yang penting untuk perkembangan masa depannya. Tugas orang tua untuk mendukung hal terbaik dalam diri anak di masa pertumbuhannya. Biskuat mengajak orang tua Indonesia untuk menciptakan #GenerasiTiger, generasi yang memiliki karakter Tangguh, baik hati, pemberani, dan percaya diri.

Biskuat Academy juga merupakan program pemasaran olahraga jangka panjang yang sejalan dengan misi mereka, yaitu untuk menumbuhkan kekuatan batin sejati di antara anak-anak dengan menanamkan nilai-nilai yang tepat.


Cara Ikut Biskuat Academy

Buat teman-teman yang ingin mendaftarkan anak, cucu, ponakan yang mencintai bola, bisa ikut mendaftar di link ini https://www.biskuatacademy.com/  nanti ada detail gambarnya seperti ini :

Biskuat Academy

Apa keuntungan untuk ikut Biskuat Academy ini?

Tentunya keuntungan yang didapatkan oleh anak-anak adalah hal-hal yang menjadi mimpi-mimpi merka di dunia persepakbolaan. Seperti gambar berikut :

Biskuat Academy

Yuk, wujudkan mimpi anak-anak kita seperti Biskuat Academy mewujudkan impian calon bintang piala dunia

Wassalam








"Artikel ini diikutsertakan pada lomba KEB X Biskuat Academy"

Referensi :
https://kabartotabuan.com/bisquat-menghormati-para-pahlawan-sepak-bola-tanpa-tanda-jasa-di-indonesia-dalam-sebuah-film-yang-menginspirasi/

22 comments

  1. Semoga benar2 lahir bintang piala dunia dari event biskuat ini, ya. Programnya udah mantap banget

    ReplyDelete
  2. Aduuuh, jangan nangis donk gegara para mamah terpelajar itu ngomong macam2 :D Adek itu hebat, keren, kegiatan yang disukainya aja berhasil kece bener. Masih banyak orang tua yang mengukur kecerdasan dan kemampuan anak melalui kacamata nilai akademis. Padahal non akademis pun sangatlah baik. Seperti program Biskuat Academy 2022 ini wadah yang tepat untuk anak2 belajar menjadi pemain sepak bola profesional.

    ReplyDelete
  3. Ngomongin piala dunia di qatar banyak kejutan. Negara pemenang piala dunia pada kalah. Semoga aja ajang biskuit accademy mengantarkan Indonesia jadi juara piala dunia suatu saat nanti

    ReplyDelete
  4. Masya Allah abang dan adek Fi, masing-masing punya potensi hebat ya. Berprestasi pula dari kelebihan yang dimiliki.

    Duh mama-mama terpelajar, sedih ama nyinyirannya: "anak gadget nggak bisa fokus".
    Ah masa?
    Padahal kedua anakku berprestasi karena dekat banget ama gadget, bahas gadget, ngulas gadget, sampai menyabet juara di ajang-ajang kompetisi nasional/internasional, dapat beasiswa di PTS bergengsi pula. Adiknya pun menguasai seni desain digital, dan sering menang di lomba-lomba...huhu...

    Sepakat dengan Biskuat yang percaya bahwa setiap anak memiliki kekuatan baik dari dalam yang penting untuk perkembangan masa depannya. Tugas kita para orang tualah untuk mendukung hal baik tersebut.

    ReplyDelete
  5. Aku sih bacanya tertarik dengan program muhadhoroh, insya Allah si abang akan meningkat program kemampuan orasi atau public speaking nya ya abang Fikri, aaamiiin

    ReplyDelete
  6. Biscuat akademy kereen banget semoga dari sini mulai muncul atlit muda berbakat terutama dalam bidang sepak bola. Padahal sepak bola tu kegiatan olah raga sejak anak mulai merangkak yg dikenalkan pertama bola, belajar menendang disetiap sekolah pasti pelajaran olah raga sepak bola.

    Tapi kenapa ya kita tidak bisa unggul spt bulu tangkis. (Gusti yeni)

    ReplyDelete
  7. Masya Allah Abang ternyata punya bakat menjadi orator, publik speaking nya bagus. Buktinya pernah piawai menjual pudot pada gurunya juga, nggak hanya ke teman-temannya.

    Setuju banget mba Ade, tiap anak memang memiliki kemampuan berbeda. Dan tugas orang tua yang mendukung kemampuan dan minat anak-anak.

    ReplyDelete
  8. Aku yang sekarang berusaha gak maksain apa-apa sama anak, tapi ngasih mereka dukungan dan kalau bisa ya fasilitas biar mereka ketemu inner strength-nya. Daftarin mereka Biskuat Academy, kayanya asyik juga

    ReplyDelete
  9. Seneng banget baca tulisan mba Ade, kaya dapat ilmu parenting tentang bagaimana mendorong anak menemukan inner strength nya. Baarakallah ummi, abang, dan adek, semoga perjalanan akademis & skill lainnya dimudahkan ya

    ReplyDelete
  10. Abang semakin percaya diri ya mba dengan kemampuan public speaking nya yang semakin hebat. Dan aku kagum ama adek yang kemampuan bahasa Inggrisnya yang luar biasa keren

    ReplyDelete
  11. Wah keren, ada lagi ya Biskuat Academy. Ajang untuk mengembangkan bakal anak-anak Indonesia. Dulu pernah lihat dan keren-keren anak-anak yang dibinanya. Kalo terus dibina, mereka bisa jadi atlet-atlet sepak bola kita yang akan mengharumkan nama bangsa ya.

    ReplyDelete
  12. Sebagai orangtua memang harus banget hukumnya untuk bantu anak menemukan inner strength-nya

    ReplyDelete
  13. Semoga belum terlambat. Saya pun jadi merasa keingetan mau mendaftarkan keponakan
    Kebetulan dia juga minat bola dan suka ikutan berlatih.
    Siapa tahu jadi jalannya menuju meraih cita-cita

    ReplyDelete
  14. Berbagai cara agar anak bertumbuh bakat dan kepercayaan dirinya ya, kak Ade..
    Salah satunya dengan ikut program Biskuat Academy 2022 yang sangat menunjang pelatihannya dan mampu mengembangkan inner strength pada anak.

    Salut banget sama anaknya kak Ade,
    Menjadi orangtua zaman sekarang banyak tantangan sekaligus kemudahannya juga..

    ReplyDelete
  15. Udah tersedia solusinya nih bagaimana mengembangkan inner strength anak-anak yang kurang percaya diri maupun yang terbiasa dengan gadget. Anak sulung saya nih, termasuk yang kurang percaya diri. Tapi beneran sih, kalau untuk mulai ngomong, dia gak pede. Giliran ditanya satu hal yang disuka, duh..gak kelar-kelar dia menjelaskan.

    ReplyDelete
  16. anakku juga ikutan nih nyoba gabung ke Biskuat Academy ini mak. Memang agak berat ya saingannya hahaha. tapi seru nih

    ReplyDelete
  17. Inspiratif banget program Biskuat Academy ini
    Menjadi ajang pencetak sepak bola yang berprestasi sekaligus berkarakter kuat

    ReplyDelete
  18. Anak keduaku nih satu tipe dengan Adek Fi, bisa dibilang anak gadget. Alhamdulillah tetap bisa konsentrasi kok dalam hal pelajaran. Malah beberapa kali terpilih di sekolah untuk ikutan olimpiade sains. Mungkin anak gadget tuh ketika harus konsentrasi dalam hal lain bisa maksimal ya karena terbiasa mantengin games itu. Kita sebagai orangtua memang harus bisa menemukan bakat anak dan mengembangkannya sesuai passion.

    ReplyDelete
  19. Wah keren si abang, bisa tuh makin ditiingkatkan bakat jualan dan public speakingnya siapa tahu kelak jadi pengusaha sekaligus motivator :D
    Waah si adek udah sekolah ajaaa cepat sekali waktu berlalu.
    BTW thanks tips menumbuhkan inner strengthnya mbak :D

    ReplyDelete
  20. mbaak, si adek keren banget yaa. Alhamdulillah

    gadget memang seperti pisau sih ya, asal tau cara penggunaannya, insyaAllah malah akan menghasilkan manfaat. dan juga dari kecil sudah terbiasa imbang, dikasih gadget, tapi juga dikasih aktivitas lain tanpa gadget, makanya si adek gak yang jadi kecanduan dan tetap bisa fokus yaa.

    aku bacanya seneng lho si adek bisa ini itu di usianya yang baru 5 tahun. tapi poin 1 itu bener banget ya, jangan terlena dengan pencapaiannya sekarang itu penting, karena memang harus terus diasah supaya makin berkembang dan bermanfaat. :D

    ReplyDelete
  21. Seru banget nih ikutan Biskuat Academy. Kayaknya banyak anak sekarang yang emang kecanduan gadget. Makanya anakku sekolah full day, supaya waktunya main gadget cuma sebentar. Akibat pandemi kemarin gadgetan terus, jadi pake kacamata semua. Jadi harus balance antara belajar dengan gadget dan tanpa gadget.

    ReplyDelete
  22. Alhamdulillah ya um, dengan belajar berdagang bisa didapat beberapa data dan analisa tentang Abang, terutama kemampuan komunikasi secara efektif. Semoga semakin berkembang ya umm, Oya pudot nya lucu bgt dan keren udah bisa berani dagang

    ReplyDelete

Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya "unknown" langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^