Cara Merayakan Ulang Tahun Secara Islami

Friday, December 2, 2022

Merayakan ulangtahun bagi umat muslim masih menjadi perdebatan boleh atau tidaknya. Alasan sebagian ulama yang melarangnya karena berdasarkan hadits shahih tentang meniru atau mengikuti perayaan agama lain. Namun sebagian membolehkan namun dengan syarat. Kali ini saya mau bebrbagi bagaimana cara merayakan ulang tahun secara islami. Cekidot!

HUT JNE 32

Bismillahirrahmanirrahiim, Cara Merayakan Ulang Tahun Secara Islami

Beberapa hari yang lalu Adek tiba-tiba pulang membawa sebungkus makanan ringan. Saya tanya ini makanan dari mana? Dia pun menjawab bahwa makanan yang dipegangnya itu dari bagi-bagi snack ulang tahun temannya.

Adek bahkan sempat bilang,”When I celebrate my birthday, I will give a birthday cake with a candle, then I blew the fire. After that I’ll give these candy balls.” Dia menunjukkan permen yang viral Korean Candy Ball ke kami.

HUT JNE 32

Abinya yang dengar ucapan Adek langsung berkomentar, “Dalam islam nggak ada bawa kue tart dan tiup lilin pas ulang tahun, Dek.”

Adek yang kritis seperti biasa bertanya, “Why?”

Kami pun menjelaskan cara merayakan ulang tahun secara islami dengan gaya bahasa anak-anak ke Adek yang usianya baru 6 tahun.

Melihat dari cerita diatas, tentunya kita bertanya-tanya kenapa sih ada sebagian ulama yang melarang merayakan ulang tahun? Hmm… kita kupas tuntas dulu yaa..

Asal Mula Kue Ulang Tahun

Era digital ini mencari sejarah suatu kejadian atau benda mudah sekali, cukup dengan seraching di google dan taraaaa muncul deh hasilnya. Begitupun ketika saya tau dari ustaz Abdul Somad tentang asal usul kue ulang tahun.

Menurut beliau kue ulang tahun ini awalnya berasal dari kue persembahan bangsa Yunani Kuno untuk para Dewi Bulan dan perburuan atau artemeis.Bentuk bundar dan Lilin yang ada pada kue sebagai simbol bulan yang bersinar, sedangkan asap yang dikeluarkan dari lilin menunjukkan simbol pembawa doa keinginan mereka ke Tuhan.

Tradisi persembahan ini pun digunakan oleh umat nasrani sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran Yesus. Sejak saat itu kue ulang tahun ini bukan hanya ada di hari kelahiran Yesus, melainkan hadir di hari-hari kelahiran kita.

Nah atas dasar sejarah ini lah merayakan ulang tahun dengan kue ulangtahun dan tiup lilin merupakan perbuatan meniru umat agama lain (tasyabbuh) yang jelas mendapat peringatan dari Rasulullah dalam haditsnya :

Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“ (HR. Bukhari no. 7319)

Cara Merayakan Ulang Tahun Secara Islami

Tentunya dari penjelasan hadits diatas, kita akan berpikir “jadi? Boleh nggak sih kita merayakan ulang tahun?”

Dari ceramah ustaz Adbul Somad saya mendapatkan jawabannya. Beliau memberikan 2 cara merayakan ulangtahun secara islami, yaitu :

1. Bermuhasabah

Menurut UAS ketika tiba di hari lahir kita bukan bertambah usia kita, melainkan berkurang. Saatnya kita bersiap diri menghadapi hari akhir pada diri kita masing-masing. Maka dari itu dalam merayakan hari lahir kita (ulang tahun), maka kita sebaiknya bermuhasabah atau intropeksi diri, evaluasi untuk memperbaiki sifat buruk kita menjadi lebih baik.

2. Bersyukur

Setelah intropeksi, kita wajib bersyukur. Bersyukur atas kasih sayang Allah yang telah memberikan perpanjangan umur dan kesempatan untuk kita memperbaiki diri. Salah satu bersyukur adalah dengan saling berbagi sesama. Memberikan sedekah kepada yatim piatu, berbagi kebahagiaan kepada siapapun dan menebar kebaiakan. Karena dengan bersyukur ada berkah yang Allah ridhai dalam usia kita.

Apa yang disampaikan UAS ini persis dengan yang dilakukan JNE pada HUT JNE yang ke 32 ini. JNE ultah?


HUT JNE ke 32

Pada tanggal 26 November lalu JNE merayakan hari jadinya yang ke 32 dengan mengusung tema “Bangkit bersama”. Dalam hal ini Presiden Direktur JNE , M. Feriadi Soeprapto menyampaikan bahwa JNE mempunyai harapan untuk Bangkit Bersama yang mampu menggelorakan dan menebarkan energi positif dan optimisme rakyat Indonesia, serta mengajak masyarakat, pelanggan, mitra dan stakeholder untuk terus maju dan adaptif dalam berkarya, berinovasi dalam beragam program kolaborasi agar memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

HUT JNE 32

Seperti tagline JNE Connecting Happiness, maka pada peryaan HUT JNE ke 32 ini, tak luput untuk berbagi bersama seluruh rakyat Indonesia. Di acara puncak HUT JNE ke 32, JNE membuat program acara shopping bareng yatim dan dhuafa dari 20 yayasan yatim piatu yang ada di Jabodetabek dan dilakukan juga di cabang JNE sesuai dengan filosofi Berbagi, Memberi, dan Menyantuni.

Selain itu kegiatan lomba foto, lomba video, khataman pembacaan Al-Qur’an, acara tasyakuran dan potong tumpeng, ziarah ke makam pendiri JNE Alm. H. Soeprapto Soeparno. Serta beragam kuis dan giveaway untuk seluruh masyarakat pun dilaksanakan, yang dapat diikuti di sosial media JNE seperti Games Si Joni, giveaway produk lokal bersama UMKM unggulan.

Bukan Cuma itu, bagi member JNE Loyalty Card (JLC) pada periode 21 - 30 November 2022 dapat menukarkan sebanyak 32 poin menjadi e - voucher ongkir Rp. 32.000, serta ada promo diskon ongkos kirim sebesar 32% pada 26 - 27 November 2022 untuk kiriman service Regular ke seluruh tujuan di Indonesia. Selain program promo ongkos kirim, JNE pun berkolaborasi dengan Tab Space asal Bandung, yaitu studio komunitas seniman disabilitas untuk mendesain merchandise khusus HUT JNE ke 32 tahun. Kolaborasi tersebut merupakan bentuk kepedulian JNE dalam memberikan dukungan agar seniman disabilitas memiliki ruang berkarya dan Bangkit Bersama untuk menunjukkan kemampuan karya-karya terbaik mereka sehingga dapat dikenal di masyarakat.

Acara puncak HUT JNE ke-32 dilaksanakan secara hybrid di Taman Yatim Piatu Tunanetra (Yatuna) Soeprapto Soeparno, Jalan Pusdiklat Depnaker, Jakarta Timur, pada Minggu 27 November 2022 pukul 09.00 WIB – selesai. Acara dibuka dengan do’a bersama yang di pimpin oleh Syekh Muhammad Jaber dengan dihadiri Manajemen JNE, mitra serta karyawan, dengan tetap mematuhi pelaksanaan protokol kesehatan.

Untuk info lengkap bagaimana jalannya acara HUT JNE yang ke 32, teman-teman bisa mengaksesnya di https://jnewsonline.com/  

HUT JNE 32

Nah perayaan ulang tahun seperti HUT JNE ke 32 inilah yang disarankan oleh Islam. Saling berbagi sesama, dan muhasabah diri dengan terus berbenah membuat program-program terbaik bagi pelanggan.

Dari penjelasan diatas jelas sudah Islam tidak melarang merayakan ulangtahun hanya saja diubah caranya agar tidak menyerupai perayaan umat lain. Semoga cara merayakan ulang tahun secara islami ini bisa menjadi informasi yang tebaik buat kita. ^_^
Wassalam

Post a Comment

Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya "unknown" langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^