Liburan Seru di Dufan bersama Viva Lova

Friday, April 13, 2018


Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum w.w.

Kebayang nggak sih 16 tahun nggak pernah ke Dufan, tiba-tiba dapat kabar masuk ke blogger yang kepilih di Blogger Gathering Viva Lova di Dufan? Happy-nya tuh.. luaaar biasa. Apalagi 1 blogger dapat 3 tiket dan yang lebih membahagiakan lagi, waktunya di hari libur. Yeeeey... bisa keangkut semua.

Terakhir ke Dufan saat itu saya pergi bersama teman-teman kerja saya. Saya masih belum punya anak. Ya, kan saya dapat Abang Fi lumayan lama, jadi saat itu saya masih menikmati kebebasan pergi kemana pun saya mau, tidak ada beban batin meninggalkan bocah di rumah.

Baca : Cara untuk mendapatkan keturunan (anak).

Saat ini saya pergi bersama anak-anak. Beda sekali persiapannya. Sudah dari malam kita mempersiapkan segalanya untuk berangkat ke Ancol pagi-pagi. Termasuk mempersiapkan baju ganti masing-masing, karena kami ingin naik wahana arung jeram yang pastinya baju bisa basah. Kalau dulu saya tidak ada persiapan apa-apa. Cukup bawa diri dan bawa duit plus ijin suami.. xixixi..

Nah, kini saya akan bercerita bagaimana menikmati wahana Dufan bersama anak-anak. Baca terus yaaa !


TRANSPORTASI KE ANCOL

Ok, waktu yang dinanti pun tiba. Hari Sabtu, 7 April tepat jam 08.00 pagi kami berangkat. Abang Fi senang sekali. Dia yang paling semangat. Kami berangkat menggunakan commuterline. Karena selain cepat, kalau kami capek tinggal tidur. ^_^

Kami berangkat dari stasiun Depok Baru menuju stasiun Jakarta Kota. Sebenarnya stasiun Kampung Bandan jauh lebih dekat ke Ancol dibanding dari stasiun Jakarta Kota. Hanya saja waktu commuterline menuju Kampung Bandan lebih lama, karena keretanya harus mutar ke Tanah Abang dulu, kurang lebih dari Depok bisa 1,5 jam tiba di Kampung Bandan. Sedangkan ke stasiun Kota dari Depok hanya menempuh waktu 1 jam saja. Dari stasiun commuterline, kita lanjutkan dengan menggunakan taksi online.

Selain menggunakan commuterline, kita juga bisa menggunakan bus trans Jakarta - Depok. Bus Trans Jakarta ini mengangkut kita dari terminal Depok hingga halte bus BKN. Nanti di halte bus BKN kita transit mengganti bus trans jurusan Ancol.

Biaya yang dikeluarkan untuk transportasi umum menuju Ancol dari Depok adalah sebagai berikut :

1. Naik dengan commuterline
  • Tiket Commuterline dari stasiun Depok - stasiun Kampung Bandan : Rp 5.000/org
  • Tiket Commuterline dari stasiun Depok - stasiun Jakarta Kota : Rp 4.000/org
  • Tiket Taksi Online : Rp 20.000
2. Naik dengan Bus Trans
  • Tiket dari terminal Depok ke Ancol : Rp 3.500/org
3. Naik dengan kendaraan pribadi dari Depok ke Ancol Rp 20.000 untuk bayar tol, belum hitung bensin yaaa.


HARGA TIKET

"Ade, sudah sampai mana?" chat Mba Astri lewat whatsapp grup. Iya, kami bukan hanya gratis untuk masuk ke Dufan tapi kami juga gratis masuk pintu gerbang Ancol. Mba Astri, koordinator blogger dan tim Viva.co.id menunggu di pintu barat gerbang Ancol untuk memberikan ID card sebagai pass card masuk ke dalam Ancol. Memang Dufan lebih dekat dengan pintu masuk di pintu barat Ancol. Oiya, untuk normalnya harga tiket masuk Ancol itu adalah :
  • Individu atau per orang : Rp 25.000
  • Mobil : Rp 25.000
  • Motor : Rp 15.000
  • Bus : Rp 45.000
Semua harga ini berlaku dari setiap harinya untuk siapa pun dengan usia minimal 2 tahun, nggak ada beda antara hari libur atau hari kerja. Nah, kalau saya harus bayar tiket masuk ini, maka kurang lebih begini hitungannya.

Tiket individu x 4 orang = Rp 100.000
Tiket mobil = Rp 25.000
Jadi kita harus bayar Rp 125.000 untuk tiket masuk saja.

Kalau kita naik taksi online, driver-nya bisa tidak bayar asalkan kita bilang ke petugasnya bahwa kita naik taksi online dan tunjukkan aplikasi taksi online driver ke petugas. Kalau taksi biasa kan sudah ketauan ya dari mobilnya saja. Alhamdulillah semua itu gratis. ^_^

Setibanya kami di Dufan, kami sudah ditunggu oleh tim Viva Lova untuk registrasi. Kami pun beramai-ramai masuk ke dalam. Saya pikir saya harus membayar Adek Fi, ternyata Adek Fi lolos tiket masuk Dufan. Karena Adek Fi tingginya belum ada 100 cm. Yes, Dufan tidak mengukur dari usia sebagaimana tiket masuk wahana Ancol lainnya, melainkan dari tinggi badan.

Pada loket masuk saya melihat harga tiket masuk ke Dufan untuk weekday (Senin - Jumat) adalah Rp 200.000 dan weekend (Sabtu - Minggu) / hari libur nasional Rp 295.000

TENTANG DUFAN

Setelah mendapat cap, kami dikumpulkan di Panggung Prestasi dekat wahana Halilintar. Disana acara penyambutan dari Viva Lova  dan Dufan dilaksanakan. Acara diawali dengan sambutan dari Pak Maryadi, selaku pemimpin redaksi Viva.co.id Beliau menyampaikan tujuan diadakan blogger gathering ini karena Viva mengakui sudah lama sekali tidak mengadakan blogger gathering. Pak Maryadi berharap akan makin erat tali silaturahmi antar teman-teman blogger yang hadir. Kalau bisa blogger gathering ini harus sering dilaksanakan. Yeeey... semoga saya terpilih lagi ya, Pak. ^_^

Pak Maryadi (photo by dok. pri)

Selanjutnya sambutan dari Pak Reynon Vigor Adi Sukma, manajer operasional Dufan. Pak Reynon menyampaikan bahwa ide mendirikan Dufan ini berawal dari kunjungan presiden Soekarno ke Disneyland US atas undangan presiden Jhon F. Kennedy. Beliau ingin Indonesia memiliki taman bermain tematik seperti disneyland. Maka dibangunlah DUFAN (Dunia Fantasi) yang memiliki luas 18 hektar. Iiih pantes aja betis jadi hamil dan kenceng diajak keliling wahana di Dufan.

Pak Reynon (photo by dok.pri)

Dan pada kesempatan tersebut, Pak Renon menampilkan harga-harga khusus tiket masuk Dufan. Terutama promo bulan April ini. Kita bisa beli annual pass yang tadinya seharga Rp 600.000 menjadi Rp 299.000. Wow, yang harusnya cuma sekali datang 300K ini untuk setahun. Asyiiiik..
Harga plus tiket masuk Taman Impian Jaya Ancol (Tija)

Harga rombongan perusahaan/umum

harga rombongan pelajar


WAHANA DUFAN

Ok, acara penyambutan pun selesai, saatnya kita jelajah 18 hektar area Dufan.. Semangkaaaa. Semangat, Kakak!
Menurut Pak Reynon, di Dufan ini ada 33 wahana yang tersedia di 10 kawasan tematik, yaitu :
  • Kawasan Hikayat ada : 3D Stimulator, Burung Tempur, Rajawali, Galactica dan Arung Jeram
  • Kawasan Indonesia ada : Alap-alap, Istana Boneka, dan Tornado
  • Kawasan Kidz Fantasi ada : Ice Age Arctic Adventure, Kontiki, Colour of Kingdom, Hello Kitty, dan Dream Playground.
  • Kawasan Eropa ada : Kicir-kicir, Hysteria dan Time Advanture.
  • Kawasan Yunani ada : Ombang-ombang, Pontang-pontang, Ontang-anting dan Halilintar.
  • Kawasan Jakarta ada : Turangga-rangga.
  • Kawasan Asia ada : Bianglala, Kora-kora, Baku toki, dan Gajah Bledug.
  • Kawasan Kalila ada : Ubanga-banga dan Kalila Advanture.
  • Kawasan Amerika ada : Poci-poci, Rumah jahil, Rango-rango dan Niagara-gara.
  • Kawasan Africa ada : Fantasy Lights dan Fantastique.
Nggak perlu dijelasin satu-satu yaaa.. 3 hari 3 malam menjelaskannya. ^_^ Yang jelas di Dufan ada 3 wahana baru yang belum pernah saya coba, yaitu Galactica, Ice Age Arctic Adventure dan Hello Kitty. Sayangnya saya tidak mencoba ketiga wahana tersebut, karena selain terbatas waktu, saya membawa anak-anak. jadi biarkan mereka yang memilih. Wahana apa saja yang mereka pilih? Ok, mulai dari wahana pertama yang kita pilih yaaa...

1. Halilintar

Wahana pertama yang kami coba adalah Halilintar, karena Panggung Prestasi ada disebelah wahana Halilintar... jeger.. *sound petir.. hihihi.

halilintar

Wahana ini adalah wahana uji nyali saya yang pertama dan menjadi wahana favorite saya. Setiap kali ke Dufan (baru 2 kali ding plus yang sekarang jadi 3 kali), wahana ini seolah wajib saya coba. Dan kali ini saya mencobanya bersama Abang Fi, karena Adek Fi belum boleh ikut. Adek Fi menunggu dibawah. Awalnya Abang Fi takut-takut, tapi saya beri kekuatan ke abang, "Takut kalau dari katanya-katanya itu sama saja kalah sebelum berperang. Setelah kamu coba sendiri, baru kamu bisa berpendapat enak atau nggaknya." Maka Abang pun berani ikut. Daaaan... Aaaaaaa.... Aaaaaaaa....

"Gimana, Bang seru nggak?"
"Seruuu.."
"Mau coba lagi?"
"Nggak"


Baiklaaah, berhubung Abang nggak mau nyoba lagi dan waktu menunjukkan jam makan siang, maka habis dari halilintar kami menuju Warung Dekko yang berada di Kawasan Amerika, karena kupon makan siang kami ditukarkan disana. Sebenarnya kita bawa bekal makanan dari rumah, tapi kami simpan saja dulu. Kami membuka seadanya.

Paket makanan yang dipesan (photo by instagram @warungdekko.ancol)

Oiya sebelum ke Warung Dekko, kami sebenarnya ingin bermain Arung Jeram yang berada tak jauh dari halilintar. Tapi sayang, wahana Arung Jeram sedang tidak beroperasi... yaaa berat-berat bawa baju nggak jadi dipakai deeeh.
Photo by instagram @infodufan
Selain Warung Dekko yang menyediakan nasi ayam penyet, masih ada kounter makanan lainnya, seperti : bakso planet, shihlin, bakso afung, dll. Tapi kalau teman-teman mau menghemat, bisa bawa bekal makanan berat dari rumah, ada banyak taman tempat duduk-duduk untuk sekedar makan siang.

Oiya, buat teman-teman yang mau bawa bekal makanan sendiri, silakan saja. Tapi jangan bawa nasi yaaa.. karena kalau nasi, akan ditahan di pintu masuk oleh petugas. Lebih baik bawa bekal seperti, mie goreng, sandwich, hotdog, burger, roti, dll. Pokoknya makanan bule deh, kalau mau tetep bawa nasi juga lebih baik dibuat sushi atau nasi bola-bola goreng.

Baca : Resep Sushi

Selesai makan siang, tadinya kami hendak naik Niagara-gara, tapi kita memilih sholat Dzuhur dulu di masjid dekat Istana boneka dan di depan Bakso Planet. Masjidnya lumayan besar dan ada toilet juga di dekat tempat wudhu. Bagus untuk istirahat, banyak juga yg tidur disans, dan bisa juga buka bekal disini. Tapi tetap jaga kebersihan yaaa.. karena dufan juga sudah menyediakan setiap 50 meter tong sampah dan petugas kebersihan disepanjang wahana.
tong sampah dufan
Masjid dekat istana boneka

2. Istana Boneka
Selesai makan siang kita lanjutkan ke wahana Istana Boneka. Ini wahana legendaris bangeet, tapi termasuk wahana evergreen. Tidak lekang dimakan waktu. Dan ini permintaan Abang Fi, baguslah biar Adek Fi bisa ikutan masuk juga ya, Bang. Awalnya kita mau menyerah karena lihat antriannya, subhanallaaaah panjang beneeeer. Tapi pas kami mengantri, nggak berasa banget. Karena sekali masuk bisa sampai 50 orang, jadi ya antrian panjang nggak berasa buat kami. Tapi sayangnya pas ngantri dan masuk kedalam istana boneka Adek Fi malah tidur. -_-

Istana Boneka

Sebelum masuk Istana Boneka, saya sempat melihat badut Dufan berfoto ria. Saya jadi ingat ucapan Pak Reynon bahwa Dufan sebenarnya mempunyai 9 maskot karakter. Banyak ternyata yaaa. Saya taunya cuma Dufan aja, si Monyet Bekantan dari Kalimantan. Dan siapa yang sangka Dufan punya pasangan namanya Dufi.. xixixi.. kalian baru tau juga kaaaan?

9 karakter maskot dufan

3. Alap-alap, Tornado dan Kora-Kora

Selesai dari Istana Boneka, kami berjalan menuju Kora-kora, karena Abang Fi minta naik itu. Tadinya Abang Fi minta naik Alap-Alap yang posisinya persis di depan Istana Boneka. Tapi akhirnya tidak jadi, karena itu kecil banget, kami malu sama badan..hehe.. Kalau Abang Fi mah emang pas untuk anak-anak, tapi saya? Dan Abang Fi maunya ditemani oleh salah satu dari kami. Ya sudah, saya bilang saja, "Bang, itu kan sama dengan halilintar. Mending kita naik yang lain saja yuk, yang belum pernah Abang naik dimana pun." Alhamdulillah Abang setuju. Yes, Alap-Alap bisa dibilang halilintar kw. Buat kamu yang belum berani naik halilintar, bisa coba tes adrenalinnya di Alap-Alap dulu deh.

wahana alap-alap (photo by ancol.com)

Saat berjalan ke Kora-kora, kami sempat melihat wahana Tornado. Saya ajak abang untuk naik itu. Jawabannya sudah pasti. Tidaaaaaak.. hahaha, padahal seandainya Abang mau saya juga bisa ketar ketir.. hahaha..

Kalau melihat tornado, yang terpikir pasti nggak takut tiba2 mesinnya berhenti diatas dan rusak? Pertanyaan ini juga yang akhirnya dijawab oleh Pak Reynon bahwa setiap tahunnya seluruh peralatan permainan Dufan selalu di audit untuk keselamatannya. Jadi tidak perlu khawatir lagi. Insya Allah amaaan.

wahana tornado

Di Kora-kora giliran saya yang menjaga Adek Fi. Soalnya jujur, setiap kali naik Kora-Kora saya selalu mual dan muntah. Jadiiii.. daripada baju dan mulut bau muntah, lebih baik saya mengalah menjaga Adek Fi.

Wahana kora-kora

4. Bianglala

Waktu semakin sore, kami pun memutuskan untuk naik wahana keluarga saja. Karena sejak tadi Adek Fi belum merasakan wahana satupun. Akhirnya kami memutuskan naik wahana Bianglala. Dan memang sengaja naik Bianglala memilih sore hari, dimana matahari sudah redup dan angin berhembus kencang, jadi kalaupun kami berada diatas, kami tidak merasa kepanasan.

Bianglala (photo by Ancol.com)
Pemandangan dari atas bianglala

5. Dream Playground

Dari bianglala kami menuju ke kawasan Kidz Fantasy. Disana ada wahana baru Dufan yang kabarnya, merupakan wahana pertama di Asia, yaitu Ice Age Arctic Adventure. Kami tidak tertarik untuk masuk ke wahana ini, bukan karena nggak bagus. Melainkan karena kami sudah kecapean dan kepanasan. kami butuh istirahat sejenak.. xixixi..


Pas menuju Ice Age, kami sempat kehausan, tadinya mau bel minum. Alhamdulillah pas dijalan nemu drinking water. Iih berasa di Singapura.  Hahaha.. langsung deh botol minuman kami diisi sampai penuh.
Drinking water dekat Musholla
Akhirnya kami masuk ke dalam kawasan Kidz Fantasi, dan begitu masuk.. nyeeeesss adeeeem... dan di dalam ada wahana Dream Playground. Yeeeey, akhirnya kami punya tempat istirahat dari menggendong Adek Fi dan Adek Fi punya mainan disana. Pas mau masuk ke wahana Dream Playground, Adek Fi dan yang mendampinginya diminta memakai kaos kaki. Waaah yang pakai kaos kaki hanya saya saja. Tapi penjaganya menyarankan untuk membeli kaos kaki di sebuah toko dekat Dream Playground. Saya pikir kaos kakinya pasti mahal niih, ternyata nggak juga. Hanya Rp 9.000 saja. Untuk yang Dewasa Rp 10.000 dan untuk bayi 2 tahun kebawah Rp 5.000. Ok, akhirnya saya dan Adek Fi bermain di Dream Playground.

Dream Playground

Di depan playground ada kursi pijat loooh... aduh surga bangeeeet buat kami. Saya bergantian menjaga Adek Fi. Dua puluh menit pertama Abang yang menikmati kursi pijat, lalu gantian Abang menjaga Adek Fi dan saya menikmati kursi pijat. Duuuh nikmaaaat.. kaki dan badan yang pegel-pegel serasa di charge ulang di kursi pijat itu selama 20 menit. Rasanya membayar Rp 25.000/orang pun tak masalah buat kami.

Kursi Pijat di depan Dream Playground

6. Kontiki

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Kami pun bersiap-siap untuk pulang, karena memang jam buka Dufan dari 10.00 - 20.00 pas weekend, jadi sebentar lagi tutup. Namun rupanya sebelum pulang, Abang masih penasaran mau mencoba Wahana Kontiki yang tak jauh dari Dream Playground.
Wahana Kontiki

Oiya, setiap kita keluar wahana selalu melewati counter foto, disana kita bisa menebus foto-foto kita saat naik wahana. Harga per fotonya Rp 40.000. Jadi moment-moment seru bisa diabadikan sampai kapan pun.

Counter foto di wahana Kontiki

Selain itu, setiap wahana disediakan Gate Premium, yaitu jalur khusus yang tidak mau antri. Kalau kita sudah terlanjur masuk, kita cukup ke premium Lounge di depan wahana Turangga-rangga membayar kekurangan tiket sebesar Rp 200.000/orang (weekday) dan Rp 255.000/org (Weekend), kalau langsung beli di depan, kita bayar Rp 450.000/org (weekday) dan Rp 550.000/org (weekend)

harga tiket di dekat loket (photo by nitalanaf)
Fast Trax Ice Age

7. Turangga-rangga

Eh.. pas mau pulang kami masih tertarik sama wahana Turangga-rangga, itu loooh komedi puter. Ini wahana ada di dekat pintu masuk/pintu keluar. Ok, kali ini benar-benar selesai. Pulangnya kami naik Bus Trans Jakarta, karena mau menginap di rumah Jid.

wahana komedi putar (photo by dok.pri)

Lelah dan menyenangkan sekali hari itu. Benar kata Pak Reynon, tujuan didirikan Dufan ini selain kita mendapatkan edukasi dari setiap wahana, kami pulang dengan hati senang dan gembira. Dan kami gembiraaaaa... Terima kasih Viva Lova dan Dufan yang sudah memberikan kebahagian bagi kami.

Semoga tulisan ini bisa jadi teman-teman yang mau berlibur di Dufan.

Wassalam



Post a Comment

Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya "unknown" langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^