Melatih Motorik Tumbuh Kembang Anak Usia 1 - 3 tahun

Friday, December 21, 2018

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum w.w.

“Ummi.. ummii.. iyat.. iyat” celoteh Adek Fi saat ia memanjat meja belajar yang tingginya sebahu dia.

Ya Allah, pasti kita sebagai orangtua akan panik dan menjerit, melarang anak kita naik meja setinggi itu.

Dulu waktu Abang Fi kecil, saya begitu. Tapi sekarang saat Adek Fi, saya hanya tersenyum. Walau dalam hati ketar ketir juga yaa.. hahaha..

Saya tidak mau lagi mengulangi kesalahan saya dalam melatih motorik tumbuh kembang anak saya yang kedua ini.

Banyak orang bilang bahwa anak pertama percobaan, kedua dan selanjutnya adalah penyempurnaan dari yang pertama. Dan itu bener banget saya alami sendiri.

Pada saat saya mendidik Abang saya hanya melatih motorik kasarnya saja, seperti jalan diatas guling untuk keseimbangannya, melompat, berlari, berenang, dll. Saya lupa untuk melatih motorik halusnya.

Saya bukan tidak mengetahui segala pelatihan motorik halus untuk anak saya, namun kesibukan saya dalam bekerja membuat saya melewatkan moment berharga untuk Abang Fi.. huhuhu..

Nah, untuk Adek Fi, saya nggak mau melewatkan moment-moment berharga tersebut. Saya mengawasi setiap tumbuh kembangnya sesuai usianya. Dalam tulisan ini saya hendak berbagi motorik tumbuh kembang Adek sesuai usianya.


Melatih Motorik Kasar Anak Usia 1 – 3 tahun

1. Berjalan Mundur

Pada usia 1 tahun ini Adek Fi baru bisa belajar jalan. Beda sekali dengan Abangnya yang sudah bisa jalan sejak usia 11 bulan. Sehingga di usia 1 tahun dah mulai berlari.

Baru bisa berjalan diusia 1 tahun masih tergolong normal untuk tumbuh kembangnya. Disaat ia mulai lancar jalan (kurang lebih usia 1,5 tahun) saya mulai melatih untuk mundur pelan-pelan. Alhamdulillah diusianya sekarang (2 tahun 11 bulan) Adek Fi lancar untuk maju mundur cantik, bahkan kadang sambil berlari.

2. Menaiki anak tangga

Saat memiliki Abang Fi diusia 1 tahun, kami tinggal di rumah kami sendiri. Di rumah kami tidak ada tangga, karena hanya 1 lantai.

Tidak demikian dengan Adek Fi yang tumbuh kembangnya tinggal di rumah papa. Kami terpaksa meninggalkan rumah kami dan dikotrakkan sekarang, karena Abang Fi harus sekolah dekat dengan rumah papa yang menjadi tempat tinggal kami sekarang.

Rumah papa ini banyak tangga. Saat mau memasuki rumah, kita harus melewati tangga karena struktur tanah yang menurun dari jalan utama, mau tidak mau diberikan tangga turun dari pagar hingga pintu masuk.

Begitu masuk, didalam ada lagi tangga yang curam kelantai 2. Otomatis, Adek Fi terlatih pelan-pelan untuk menaiki tangga-tangga tersebut.

Tangga ke lantai 2

Pernah suatu kali, saat saya sedang ke dapur sebentar untuk mengambil makanan Adek Fi, saya dibuat sport jantung, karena tiba-tiba Adek Fi tertawa ria, berhasil menaiki tangga hingga ke lantai 2.

Ini jujur, antara senang dan stress ya. Senang karena ia berhasil melakukannya dengan baik, stress karena memikirkan kalau dia jatuh bagaimana.

Sejak saat itu saya tidak bisa meninggalkannya sedetikpun. Tapi tidak melarangnya menaiki tangga. Tetap naik tangga dengan saya dibelakangnya dan turun tangga dengan saya didepannya.

Lumayan laaah berat badan saya turun mengikuti kelincahan Adek Fi.

Saat ini Adek Fi malah sudah lancar naik turun tangga tanpa merangkak lagi, tapi masih berpegangan pada pegangan tangga.

3. Memanjat.

Gerakan memanjat Adek Fi sebenarnya sudah terlatih saat ia bisa merambat, yaitu diusia 9 bulanan. Saat itu baru tempat tidur yang tingginya sepinggag dia, kurang lebih 60 cm. Jadi disaat usia 1 tahun dia mulai lancar dan lincah memanjat bangku meja makan dan perabotan rumah tangga lainnya.

Masih diusia 1 tahun menjelang 2 tahun itulah Adek Fi mulai menaiki meja kerja yang tingginya kurang lebih 70 cm. Saya tidak melarangnya. Saya hanya melihatnya dari dekat (bukan jauh yaaa.. dekat karena khawatir jatuh).

Rupanya, Adek Fi mengexplore kakinya untuk mencari pijakan yang aman buat ia bertumpu mendorong tubuhnya. Ia menemukan pijakan aman tersebut pada gagang laci meja. Diusia ini Adek Fi bisa naik, tapi belum bisa turun.

Adek Fi memanjat buffet nenek


Bagaimana melatih turunnya?
Saat dia minta turun saya menolak. Saya bilang, “Adek bisa turun sendiri. Bisa naik harus bisa turun. Ayo, ummi disini. Nggak usah takut. Kalau Adek minta gendong untuk turun, nggak boleh naik meja lagi”

Awalnya ia merengek minta digendung untuk turun. Lalu saya berlakukan ucapan saya bahwa jika ia naik saya tidak akan menolongnya untuk turun. Karena saya duduk cuek, pura-pura menonton tivi, walau mata sesekali melirik ke meja, mungkin disini dia berpikir. “Ummi nggak mau nolongin nih.”

Akhirnya sambil menangis, karena saya cuek, dia pun pelan-pelan akhirnya berusaha turun sendiri. Begitu bisa turun saya langsung bersorak sorai, “Naaah, bisa kaaaan? Pintaaar..” seraya memeluknya.

Kalau sekarang.. beuugh jangan ditanya. Meja sudah menjadi panggung dia setiap hari, tanpa ada rasa takut. Naik turun meja sudah lincah dan mantab. Umminya? Menatap tajam setiap dia di meja.. hahaha.. Beginilah resiko punya anak lincah banget.

4. Melompat

Diusia 1 tahun, Adek Fi belum bisa melompat. Jika saya mencontohkan cara melompat, dia mengikutinya dengan melompat, tapi jari kakinya masih menapak lantai. Jadi macam melompat jinjit.

Lalu saya terus mengajaknya melompat dengan nyanyian dari Didi & Friends lompat si Katak. Adek Fi sudah bisa melompat dengan kaki bergantian, bukan bersamaan. Lucu lihatnya.


Seiring berjalannya usia, saya mulai mencoba melatih ia melompat bukan lagi dengan lagu, tapi dengan bubble wrap. Dan dia senang sekali. Karena dengan melompat 2 kaki berbarengan, ada suara nyaring dari pecahan bubble wrap. Berbeda jika ia melompat dengan 2 kaki tidak berbarengan.

Adek Fi melompat diatas bubble wrap

Alhamdulillah diusianya saat ini dia sudah bisa melompat, bahkan melompat dari 1 anak tangga kelantai bawah.

Melatih motorik halus anak usia 1 – 3 tahun

1. Memakai sepatu sendiri

Saat usia 1 – 2 tahun saya melatih Adek Fi untuk memasukkan kakinya kedalam sepatu sandal. Pastinya awal-awal dibantu ya. Terutama tali sepatu sandal yang di tumit. Setelah Adek Fi lancar memasukkan sepatunya dengan baik, saya mulai memintanya membenarkan tali sepatu yang ditumit. Awalnya berbelit tapi lama-lama bisa dengan lancar.

Sekarang kalau saya bilang, “Adek, ayo mau pergi nggak? Pakai sepatunya!” Maka.. dengan sigap dia melakukannya sendiri. Bahagianyaaa...

2. Membuka kulit pisang

Kegiatan ini keliatan sederhana ya? ternyata hal tersebut melatih motorik halus anak loh. Pertama kali diberi pisang Adek Fi membejegnya hingga pisang benyek. Setelah saya ajarkan bagaimana mengupas pisang yang benar. Sekarang setiap kali saya membawa pisang, ia selalu minta untuk mengupasnya. Sekalipun pisang cuma sekali digigit lalu dilepeh, tapi dia senang dengan kegiatan mengupas pisang tersebut.

3. Mengambil biskuit dengan butiran kecil

Awalnya saya melatih Adek Fi untuk mengambil biskuit dengan ukuran yang agak besar seperti koin karambol. Tau kaan koin karambol seperti apa? Kalau nggak tau lihat gambar aja ya ^_^

Setelah ia mahir mengambil biskuit besar dari dalam bungkusnya, kita biskuit saya kurangi ukurannya. Saya memberikan Monde BoroMon Cookies yang bentuknya kecil-kecil seperti kelereng.

Kenapa harus Monde BoroMon Cookies?

Sebenarnya Monde BoroMon Cookies nih sudah ada sejak saya masih SD. Saya sangat suka dengan cookies ini. Hanya saja dulu namanya Monde Potato Boro. Dulu Monde Potato Boro ada 2 rasa. Rasa original dan orange. Keduanya saya suka.
Potato Boro Original

Potato Boro Orange

Sekarang kemasannya berganti dan lebih cute. Namanya pun ganti dengan Monde BoroMon Cookies.

Ada beberapa alasan saya memberikan Monde BoroMon Cookies untuk melatih motorik halusnya.

1. Bentuknya kecil-kecil

Setelah terlatih dengan biskuit yang besar, saya mencoba bentuk yang kecil-kecil. Nah, seperti yang saya bilang diatas, bahwa bentuk Monde BoroMon Cookies ini kecil-kecil seperti kelereng. Bentuknya ini pas untuk melatih motorik halus Adek Fi.

Isi butiran BoroMon Cookies dlm bungkus 20gr 


2. Bebas Gluten

Gluten adalah protein yang ditemukan pada padi-padian dan serealia, gandum, gandum hitam (rye), jelai (barley) dan triticale. Gluten berperan sebagai lem yang membantu menjaga makanan tetap menempel dan menjaga bentuk makanan. Ada dua jenis utama protein pada gluten, yaitu glutenin dan gliadin.

Saat kita mencampur tepung dengan air, protein gluten membentuk jaringan lengket yang memiliki tekstur seperti lem.

Properti yang menyerupai lem ini membuat adonan elastis, dan memberikan kemampuan untuk roti mengembang saat dipanggang, serta memberikan tekstur kenyal. (info hellosehat.com)

Gluten banyak kita dapati pada cookies. Jika kebanyakan gluten, mengakibatkan beberapa penyakit. Namun hal tersebut tidak semua anak mengalaminya. Seperti Adek Fi bukan anak yang bermasalah dengan Gluten. Tapi saya mencoba untuk memberikan makanan yang aman.

3. Cepat larut dimulut

Monde BoroMon Cookies, ini terbuat dari tepung kentang sehingga mudah dicerna oleh perut. Bukan cuma perut, Monde BoroMon Cookies mudah meleleh saat kena air liur. Sehingga dapat melatih motorik yang ada di lidah dan mulut bayi, membantu Adek Fi mengeksplorasi rasa, bentuk, tekstur serta kemampuan untuk makan.

4. Mempunyai kandungan Madu dan Minyak Ikan

Mencari biskuit anak bukan cuma bisa melatih motorik halus saja, namun harus memiliki rasa yang enak dan sehat. Monde BoroMon Cookies ini mengandung minyak ikan yang bagus untuk nutrisi perkembangan otak anak.

Biasanya kan yang namanya minyak ikan itu sensasi rasanya luaaaar biasaaa. Ingat betul bagaimana saya kecil lari dikejar-kejar mama hanya karena nggak mau makan minyak ikan.

Saya nggak mau hal ini terjadi pada anak saya. Saya nggak mau anak terpaksa minum minyak ikan.

Nah, pas banget kaan saya dapat BoroMon Cookies yang mengandung minyak ikan ini.

Kandungan Madu dan Minyak Ikan pada BoroMon Cookies


Jadi saya nggak perlu lari- lari mengejar Adek Fi dan Adek Fi juga tidak merasa terpaksa minum minyak ikan.

5. Halal dan terdaftar di BPOM

Ini yang paling wajib dari semua syarat makanan yang diberikan untuk anak-anak. Kalau sudah ada logo halal MUI dan nomor BPOM maka tenang untuk segala hal.

Logo halal MUI pada kemasan BoroMon Cookies


6. Banyak isinya

Mungkin buat teman-teman yang punya anak lebih dari 1 pernah merasakan anak-anak yang berebut makanan, mainan, dll. Jangankan yang seumuran, yang beda 10 tahun antara Abang dan Adek aja masih suka berantem. Kalau sudah berantem.. duuuh pusing deh dengernya.

Tapi pas ada Monde BoroMon Cookies ini, mereka bisa saling berbagi. Karena 1 pak Monde BoroMon ini terdiri dari 6 bungkus kecil-kecil dengan berat 20gr. Karena isinya genap jadi mereka bisa berbagi jumlah yang sama.

Bungkus kecil BoroMon Cookies 20gr


Selain itu dalam bungkus kecilnya itu berisi banyak BoroMon Cookies kecil-kecil yang bisa juga dibagi-bagi. Pas saya bagi BoroMon Cookies ke Duo Fi, saya langsung tidak menyia-nyiakan momen indah dimana Adek Fi menyuapi BoroMon Cookies ke Abangnya. Aaahh.. co cweeet.

Adek menyuapi BoroMon Cookies ke Abang

Dimana bisa beli Monde BoroMon Cookies?

Monde BoroMon Cookies ini bisa kita beli di Superindo atau bisa langsung ke mondemart.com. harganya juga terjangkau kok.

Buat teman-teman yang mau mengetahui info lengkapnya bisa kepoin sosial medianya di instagram @mondeboromon atau webnya www.mondebiscuit.com

Nah, itulah sharing pengalaman saya dalam melatih motorik tumbuh kembang anak. Adek Fi terus bertumbuh, melatih motorik tumbuh kembangnya tidak hanya sampai disini saja. Ia masih terus saya latih hingga siap menjadi anak yang mandiri. Semoga sharing ini bermanfaat yaa dan bisa dipraktekkan ke anak-anak di rumah. ^_^


Wassalam





15 comments

  1. Ade Fi pinter n aktif banget ya mba, pasti karena motoriknya berkembang dgn baik.
    Mengenai minyak ikan jd inget zaman kecil dulu aq paling susah klo disuruh minum, seandainya dulu udh ada biskuit monde Boromon wah seneng bgt aq ga prlu minum minyak ikan hihi

    ReplyDelete
  2. Mba Ade.. kenapa aku baru baca tulisan ini sekarang hiks.. ini lengkap dan penting banget untuk melatih motorik anak untuk tumbuh kembangnya.. anakku yang kecil hampir 5 tahun nih huhu.. ngga ada kata terlambat ya mba, InshaAllah untuk anak selanjutnya

    ReplyDelete
  3. Wah baca2 ini jd inget anak2 saat masih kecil...kukisnya asyik ya pasti disukai anak2 nih..

    ReplyDelete
  4. Anak usia 1-3 memang lagi masanya perkembangan kemampuan motoriknya ya. Kalo motorik kasar, gampang melatihnya. Nah motorik halus yang rada susah. Aku bahkan pernah lalai dengan ini. Padahal aktivitas yang bisa melatih kemampuan motorik halus juga gak mesti khusus juga. Asal telaten, pasti bisa. Dan makan makanan kecil2 kayak Monde Boromon ini bisa melatih motorik halus.

    ReplyDelete
  5. Latihan dari hal hal yang ada disekitar ya mba Ade. Pas liat packaging monde ini hmm ternyata saya juga udah pernah makan ini enak dan ringan dipegang sinkecil

    ReplyDelete
  6. Ternyata ada banyak cara ya untuk melatih dan merangsang motorik anak. Banyak orang tua yang ragu dan kaku untuk menstimulus motorik anak, padahal penting demi tumbuh kembangnya. Makasih informasinya mba

    ReplyDelete
  7. WAh hebat tuh, aktif banget. Anak - anak seusianya emang motoriknya sedang berkembang pesat jadi seneng eksplor kesana kemari yah. btw monde Boromon ini, anak saya juga suka hehe, enak katanya.

    ReplyDelete
  8. Anakku perempuan dari mulai jalan maunya naik-naik terus, kadang khawatir juga sih soalnya anak perempuan, mau dikasih biskuit boromon juga ah kayak adik fi

    ReplyDelete
  9. Lucu banget anaknya, pasti usia segitu di rumah aktif sekali, anak saya belum kenal boromon, sepertinya harus saya kenalkan sepertinya dia bakalan suka

    ReplyDelete
  10. Ini kesukaan Saya. Kena air langsung lumer. Dulu kalau Pak Su beli YG makan Daya..senang ya bisa main dng boromon.

    ReplyDelete
  11. Anak usia 1-3 tahun sedang aktif2nya bergerak kesana kemari, penting banget pas usia segini harus diperhatikan dan didampingi saat bermain.. Btw, kalo anaknya dah capai bermain sodoron boromon aja ya biar gak mantep dikit hehe

    ReplyDelete
  12. Boromon cookies ini cocok untuk anak2, daripada makan jajanan yang aneh2. Pilih Boromon aja

    ReplyDelete
  13. Bagus banget nih informasi parentingnya. Aku save ah buat bekal membesarkan anakku nanti.

    ReplyDelete
  14. Hahaha... sekarang udah lihai ya manjat2nya, Adek Fi. Udah pinter pake sepatu sendiri juga. Kemandirian yang emang harus diajarin sedini mungkin ya, Ummi. Baik juga ya, mau berbagi biskuit sama abang juga.

    ReplyDelete
  15. anak saya pernah jatuh dari tangga saking aktifnya. tapi dia tidak kapok dan suka sekali naik turun tangga. saya jadi berkesimpulan, mungkin anak saya sadar diri sedang berlatih otot motoriknya kali ya. padahal mamanya ini yang selalu was was. hehe... salam kenal mbak.

    ReplyDelete

Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya "unknown" langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^