Doa Ibu

Monday, August 19, 2013



Kemarin, tanggal 17 Agustus, bertemu dengan teman SMPku. Aku kaget melihat beliau. Dulu saat SMP dia terkenal tomboy bangeet, cuek, dan kalau kata teman-teman cowok dia player. Semoga dia nggak marah. Tapi sekaranga, Subhanallah... feminim, pakai gamis dan jilbab panjang.

Malamnya aku bercerita ke suamiku siapa dia dulu. Suamiku menjawab sederhana, "Semua itu mungkin berkat doa ibunya. Karena doa ibu paling makbul dan mampu mengubah segalanya atas izin Allah." Aku langsung terdiam. Masalah ibunya mendoakan atau tidak, aku tak peduli. Tapi aku langsung terkesan mendengar itu.



Aku langsung menoleh anakku yang tidur disebelahku. Airmataku langsung mengalir tanpa sepengetahuan suamiku. Jujur aku selalu berpikir, "Ya Allah, bagaimana caranya aku membesarkan anakku menjadi anak yang sesuai harapanMu?" sedangkan masa laluku tak baik terhadap orangtua. Banyak ulama yang bilang, "jika kau ingin seperti apa anakmu, maka lihat dulu kelakuanmu terhadap orangtuamu." itu yang membuatku takut dalam membesarkan Fikri, anakku. Aku takut Fikri akan seperti diriku. Aku teringat betapa buruknya sifatku saat masih masa-masa sekolah. Betapa seringnya aku membuat mamaku menangis.Tapi aku yakin mama tak pernah berhenti berdoa untuk kebaikan akhlakku. Walaupun aku sendiri belum yakin, apakah sekarang aku telah menjadi orang sesuai harapan mama? Sesuai dijalan Allah?

Tapi kata-kata suamiku menguatkanku. Ya, doa ibu adalah segalanya. Karena Rasulullah sendiri begitu mengutamakan ibu dalam hadistnya :

"عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ حَيْدَةَ الْقُشَيْرِىِّ قَالَ : قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ ، مَنْ أَبَرَّ؟ قَالَ : أُمُّكَ . قَالَ قُلْتُ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ : أُمُّكَ . قَالَ قُلْتُ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ : أُمُّكَ . قَالَ قُلْتُ : ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ : أَبَاكَ؟ ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ."

Maksudnya: "Daripada Muawiyah bin Haidatal Qusyairi katanya aku bertanya Rasulullah SAW, siapakah orang yang paling patut aku berbuat baik?, Rasulullah SAW menjawab : ibumu, kemudian aku bertanya lagi siapa?, Rasulullah menjawab : ibumu, kemudian aku bertanya lagi siapa? Rasulullah menjawab: ibumu, kemudian aku bertanya lagi siapa? Rasulullah menjawab : bapamu, kemudian orang yang paling hampir denganmu dan seterusnya". (Hadis Riwayat at-Tirmizi)
Aku yakin, dengan doaku insya Allah sifat jelekku tak akan turun ke Fikri. Aku yakin Allah akan membantuku dalam menjaga titipanNya. Hanya itu yang mampu aku andalkan selain mendidiknya dengan baik.

Semoga kita bisa menjadi orangtua yang baik untuk anak-anak kita. Amin

Post a Comment

Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya unknown langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^