Rasanya Ikut Rapat Kerja Pemerintah bersama Pak Presiden

Saturday, April 7, 2018

 
Bismillahirramanirrahiim
Assalamu'alaikum w.w.

Bisa bertemu dengan RI 1 itu suatu kebanggaan tersendiri ya. Seumur hidup saya, baru kali ini saya melihat RI 1 dan RI 2 secara langsung. Dan nggak tanggung-tanggung bukan untuk mengahadiri acara blogger, melainkan menghadiri rapat kerja pemerintah yang dipimpin oleh Bapak Joko Widodo dan dihadari oleh ratusan .

Yes, tanggal 26 Maret sepulang saya dari ikut kegiatan launching Lomba Sosial Media yang diprakarsai oleh Setkab RI, saya dijapri langsung oleh staff Setkab RI, Pak Edi untuk menghadiri acara RKP di JI Expo Kemayoran. "Ini undangan khusus, Mba. Dari blogger yang hadir, hanya 4 yang terpilih oleh Pak Setkab." Masya Allah, buat saya it's just lucky yaa.. secara ada puluhan blogger yang namanya sudah terdata oleh Setkab. Saya bersyukur sekali bisa terpilih hadir di acara tersebut, karena ini kesempatan langka (mungkin jadi sekali seumur hidup). Kecuali kelak saya jadi Walikota atau Bupati Depok... hahaha... nggak ada mimpi kesana.

Mba Ade laporin kerja apa?
Xixixi.. ya nggak ada, wong saya dan 3 blogger lainnya hanya undangan khusus sebagai wakil dari nitizen untuk merasakan rapat bersama para pemimpin di wilayah Indonesia tercinta ini. Disini pun saya hendak menceritakan pengalaman pertama saya ini. Baca terus yaaa ceritanya!
***

"Mba, datangnya kalau bisa jam 8 pagi sudah di JI Expo ya. Biar Mba bisa masuk. Karena undangannya nggak bisa via email. Nanti disana ketemu dengan Mba Dinda ya" whatsapp, pak Edi mengingatkan saya. Alhamdulillah, seperti diijinkan Allah untuk hadir di acara tersebut, Mama Ayu, pengasuh Duo Fi, bisa datang lebih pagi lagi. Tapi dilalahnya, walau sudah berangkat dari jam 6.15, kereta pakai acara menunggu pergantian di stasiun Gambir. Saya sih awalnya masih santai karena masih jam 7.45. Hingga teman saya menelepon untuk menanyakan posisi saya dimana, baru deh panik.

Memang jika ikut acara bersama RI 1 biasanya setengah jam sebelum acara dimulai dan RI 1 hendak masuk, area acara sudah di 'clear' kan untuk menyambut beliau datang. Dan teman saya menelepon untuk mengingatkan bahwa area sudah mau di-clear-kan. Waaah, saking paniknya saya coba wa mba Dinda, staf dari Setkab juga. Dan saya diberi waktu oleh Mba Dinda hingga 8.15. Dengan kekuatan bulaaan datanglah... eh.. dengan kekuatan gojek yang melaju seperti Rossi, alhamdulillah saya bisa datang tepat waktu.

Setibanya disana saya bersama pemimpin daerah lain registrasi untuk mengambil ID card, tentunya didampingi oleh Mba Dinda. Soalnya tanpa pendampingan dari beliau kami para blogger tidak diijinkan masuk. Di gedung Hall B3 JI Expo yang luas sudah berkumpul seluruh Bupati dan Walikota beserta wakilnya juga para anggota DPRD dari seluruh wilayah RI. Kami diberikan duduk di bangku media, disebelah panggung kecil tempat para wartawan mendirikan tripod kamera mereka.

para wartawan yang meliput (photo by dok. pribadi)

Rapat pun dimulai tepat pukul 09.00. Rapat kerja yang mengambil tema percepatan pelaksanaan berusaha di daerah ini dibuka oleh wakil presiden Bpk. Jusuf Kalla, karena Bpk. Presiden Jokowi terjebak macet. Bahkan Bapak Jusuf Kalla berkelekar bahwa macet ini pertanda pertumbuhan ekonomi di negara kita sudah tumbuh dengan pesat, karena banyaknya orang membeli mobil, tinggal bagaimana pemerintah membangun infrastruktur untuk mengatasi kemacetan tersebut. Bpk. Jusuf Kalla juga menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur bukan hanya di kota-kota besar saja tapi juga dipelosok tanah air.

Pak Jusuf Kalla memberikan sambutan (photo by kompas)

Sepuluh menit pak wapres bicara, kami mendapat kabar bahwa bapak presiden sudah ada di holding room lokasi acara. Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo membenarkan hal tersebut. "Pas Pak Wapres bicara, itu sebenarnya Presiden sudah datang. Hanya saja, beliau nunggu di holding room kan karena Pak Menko Darmin harus kasih sambutan dulu," ujar Pak Johan.

Pada saat menyampaikan pidatonya, Pak  Jokowi mengingatkan kepada kepala daerah untuk tidak membuat peraturan daerah yang menghalangi dan membebani orang yang akan berinvestasi agar dapat bersaing dengan negara-negara lain.

"Saya titip kepada Bapak-Ibu Ketua DPRD, kepada seluruh Bupati dan Wali Kota, jangan bikin perda-perda yang menghambat orang ingin berusaha, jangan bikin perda-perda yang menghambat investasi, jangan bikin perda-perda yang membebani."

Pak Jokowi saat memimpin rapat (photo by tribunnews)

Menurut beliau pembuatan ijin itu jangan pakai hitungan bulan, malah lebih baik dalam hitungan jam. Contoh Izin Nomor Pokok Pengusaha Kena Cukai dari tiga puluh hari menjadi tiga hari. Lalu peserta rapat tepuk tangan. Bapak Jokowi langsung memotong, "Jangan ditepuki kalau masih pakai hari. Kalau dengan saya urusannya harus jam. Apalagi minggu, memalukan. Apalagi bulan, sudah tidak usah, lupakanlah itu." dengan gaya bicaranya yang khas.

Pak Jokowi juga menyampaikan bahwa jaman sudah berubah ke era teknologi. Sudah tidak ada lagi pengisian data dengan menggunakan kertas formulir yang berlembar-lembar. Manfaatkan teknologi dengan menggunakan aplikasi di setiap perijinan pemerintah. Bahkan Pak Jokowi sampai bilang bahwa beliau akan berkunjung ke daerah-daerah dan hendak melihat mana daerah yang masih menggunakan kertas berlembar-lembar dan mana yang sudah maju tehnologinya.

Sebelum mengakhiri pidatonya Pak Jokowi meminta kepada Bupati/Wali Kota/Ketua DPRD untuk tidak memproduksi perda yang terlalu banyak, yang menghambat, yang membebani dunia usaha, dan membebani rakyat. Kita jangan sampai ketinggalan hanya karena perijinan yang kelewat ribet. Semua bisa dilakukan oleh para pemimpin dan DPRD daerah tinggal kuatkan niat, mau atau tidak melaksanakannya.

Acara ditutup dengan tanya jawab 3 pemimpin daerah perwakilan Indonesia Barat, Tengah dan Timur. Pertanyaan hanya diberikan 3 orang saja, karena Pak Presiden sudah ada acara lagi dilain tempat. Dan Pak Presiden meminta untuk berkumpul kembali dimasing-masing wilayah bagiannya, agar lebih fokus. 

Pak Jokowi saat mejawab pertanyaan (photo by google search)

Acara pun selesai tepat waktu pukul 11.00 WIB. Menurut Ibu Ratih, Wakil Sektab RI, jika Pak Presiden tidak ada acara, maka tanya jawab biasanya berlangsung lama dan panas untuk mendapatkan solusi terbaik. Biasanya jika saat ini belum ada solusi dari pertanyaan yang diajukan, maka biasanya Sektab akan membuatkan agenda pertemuan untuk mengumpulkan masalah-masalah daaerah melalui Sekda dan di rangkum agar inti masalah lebih mengerucut serta fokus ke titik sasaran masalah.

Jujur, awal saat diundang rapat, saya mikirnya itu rapat hanya segelintir pemimpin daerah.. Ya Allah ternyata banyak. Saya lupa kalau Indonesia ini luas bangeeet. Dan saya juga berpikir kalau rapat pemerintah itu bakalan bikin kepala manggut-manggut ngantuk, bukan mengerti.. hahaha.. ternyata gaya bahasa Pak Jokowi yang nggak teks book dan banyak berkelekar cerdas, membuat waktu 2 jam tidak berasa, malah kurang. Itu buat saya yang cuma sekedar jadi tamu undangan, bagaimana kalau memang saya berkepentingan ikut didalamnya ya.. biasa kurang bangeeeet dan tidak puas rapat cuma segitu aja.

Saya bersama teman blogger yang terpilih plus Pak Al Furqon, AsDep RI 1 (photo by Helena)

Terpilih sebagai wakil blogger oleh Sektab ini rejeki banget buat saya. Pengalaman saya jadi bertambah dengan duduk 1 ruangan bersama RI 1, RI 2 dan pemimpin-pemimpin terpilih di seluruh Indonesia. Betapa ruwet dan beratnya mengatur banyak kepala dan urusan orang banyak dari ujung barat hingga ujung timur. Belum lagi kita harus berpikir cerdas agar minimal 90 % hasil rapat disukai oleh rakyat. 

Dan dalam rapat itu saya sempat berdoa, semoga salah satu anakku bisa jadi bagian penting seperti mereka yang ada di ruangan itu, dengan jalan yang jujur dan Allah Ridha.. Aamiin.

Wassalam






Post a Comment

Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya "unknown" langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^