Kenali Mukena Sebelum Membeli

Monday, April 2, 2018


Hai teman-teman,
Nggak berasa ya, sebulan lagi kita sudah masuk bulan Ramadhan, dimana seluruh umat muslim di dunia menjalankan ibadah puasa. Bicara soal bulan Ramadahn, biasanya 2 atau 3 bulan sebelum bulan Ramadhan, saya sudah sibuk mencari hadiah lebaran untuk anak-anak, mertua dan orangtua saya.

Loh, kok cari hadiah lebarannya sebelum puasa?
Iya, selain harganya lebih murah, saya tidak perlu lagi grasak grusuk sibuk mikirin hadiah lebaran disaat menjalani ibadah puasa bulan Ramadhan. Bulan yang bertebaran pahala dan hanya datang setahun sekali. Bulan yang belum tentu kita akan menemuinya lagi di tahun berikutnya. Maka saya mau memfokuskan ibadah daripada sibuk belanja hadiah lebaran.

Biasanya hadiah lebaran yang saya berikan itu adalah pakaian sholat, seperti baju koko dan sarung untuk laki-laki dan mukena untuk perempuan.
Nah, kali ini saya mau berbagi tulisan tentang mukena. Seperti apa tulisannya? Yuk, lanjut bacanya.

SEJARAH MUKENA

Sebagai seorang muslim yang taat salah satu syaratnya adalah melakukan sholat, karena dengan sholatlah kita mempunyai waktu pribadi menyerahkan diri kita kepada Allah. Melaporkan segala yang kita jalanin hari itu dan meminta bantuan serta petunjuk dari Allah. Perintah sholat ini sudah jelas banyak terdapat dalam Al Quran, salah satunya adalah :

وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

“Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (Al Baqarah : 43)

Nah, tentunya untuk menghadap Allah, kita wajib berpakaian yang berbeda dari biasanya. Iya dooong… kita di dunia saja, saat menghadap atasan, wajib berpakaian rapih, bersih dan indah dipandang mata. Apalagi menghadap yang menciptakan kita.

Dalam Islam, Allah mengatur pakaian yang digunakan untuk sholat. Pakaian untuk sholat berbeda dengan pakaian sehari-hari kita. Syarat utama pakaian shalat sudah pasti menutup aurat dan Allah meminta menggunakan pakaian yang paling indah yang kita miliki. Perintah tersebut terdapat pada firman Allah :

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al Araf ayat 31 – 40)

Keluarnya perintah mengenakan pakaian tersebut, karena pada jaman jahiliyah orang-orang yang melakukan thawaf melepas semua pakaiannya dan hanya menyisakan pakaian yang menutupi kemaluannya saja. Subhanallaaaah.. serem bayanginnya.. iiih. >_<

Bicara tentang pakaian sholat, masing-masing negara mempunyai ciri khas sendiri. Begitupun di Indonesia. Pakaian sholat untuk pria berdasarkan budaya di Indonesia adalah mengenakan sarung. Karena aurat laki-laki kan hanya sebatas puser (pusernya ketutup ya, bukan dibawah puser) hingga lutut. Untuk atasannya biasanya dipilih koko atau baju biasa yang bersih dan wangi. Namun seiring perkembangan jaman, posisi sarung diganti dengan celana panjang, walaupun masih banyak yang menggunakan sarung untuk sholat.

Sedangkan untuk wanitanya mengenakan mukena. Mukena ini hanya ada di Indonesia looh. Negara-negara lain tidak kenal yang namanya mukena. Kebanyakan diluar sana mengenakan pashmina yang sangat lebar. Pasmina tersebut dikenakan menutupi tubuh mereka hingga menyisakan wajah dan telapak tangan saja.

Sejarah hadirnya mukena ini ada pada saat penyebaran agama Islam yang dilakukan wali songo di tanah Jawa. Kita paham sekali, pakaian sehari-hari adat Jawa untuk perempuan dahulu, hanya mengenakan kemben dengan bahu yang masih terbuka. Hal ini jelas bertentangan dengan perintah yang Allah berikan. Maka wali songo pun membuatkan mukena sebagai pakaian digunakan hanya untuk sholat sesuai syariat Islam.

JENIS dan BAHAN MUKENA

Namun kini pengusaha mukena banyak yang membuat macam-macan desainnya. Ada 2 jenis mukena berdasarkan bentuknya, yaitu :

1. Terusan (one piece)

Mukena jenis ini adalah mukena yang biasa dipakai oleh wanita berhijab, karena modelnya seperti baju gamis tapi bahan menjuntai menutupi kaki dan kedua tangan.
Namun saat ini banyak kita temui mukena terusan yg memakai capucone (tudung kepala seperti penutup kepala pada jaket). Mungkin tujuannya diberi capucone agar yang tidak berhijab juga bisa menggunakan mukena jenis ini.
Mukena One Piece (photo by mataharimall.com)

2. Atas Bawah (two pieces)

Desain awal mukena yang dibuat jaman wali songo itu terdiri dari 2 bagian, yaitu bawahan yang menyerupai rok, namun menjuntai ke lantai hingga menutupi seluruh kaki dan jilbab bergo yang panjang hingga menutupi tangan. Tapi ada juga atasan mukena yang tanpa kepala. Mukena yang tanpa kepala hanya cocok digunakan wanita berjilbab.
Mukena two pieces (photo by mataharimall.com)
Mukena two pieces tanpa kepala (photo by google search)

Sebelum kita membeli mukena, sebaiknya kita juga harus tau bahan yang digunakan untuk mukena. Bahan-bahan ini menentukan kapan dan dimana sebaiknya mukena bisa kita pakai. Jenis-jenis bahan yang digunakan untuk pembuatan mukena adalah :

1. Kain katun

Bahan katun ini adalah bahan idola buat mukena. Bahannya adem saat dipakai dan mudah menyerap keringat. Selain itu bahan katun ini memiliki motif beragam. Ada yang polos, motif bunga, abstrak dll. Harganya pun sangat terjangkau. Sehingga mukena yang terbuat dari katun cocok untuk digunakan di daerah beriklim panas atau tropis, seperti mukena Bali yang lagi trend. Mukena Bali ini menggunakan bahan katun rayon/shantung.

Mukena Bali (photo by mataharimall.com)

2. Kain sutra.

Mukena dari kain sutra bersifat kebalikan dari katun. Ia menghangatkan di badan, sehingga cocok untuk digunakan di daerah dingin. Selain itu mukena dari bahan sutra terlihat mewah, karena biasanya berdampingan dengan border yang wah diujung mukena. Maka tak heran jika harganya pun terbilang mahal. Jadi tak jarang mukena kain sutra selalu dijadikan hadiah atau mahar pernikahan.
Mukena Syahrini - Mukena Sutera (photo by mataharimall.com)

3. Kain parasut/parasit

Mukena dari kain parasut/parasit ini sangat ringan dan cepat kering saat terkena basah. Sehingga dikala muke dari kain parasut ini kotor akan mudah dibersihkan. Selain itu mukena kain parasut kebanyakan tidak mudah kusut dan dapat dilipat hingga kecil. Jadi tak membutuhkan ruang banyak untuk menyimpan dan bisa dibawa kemana-mana. Mukena ini cocok untuk wanita yang senang berpergian atau kerja lapangan.
Mukena parasut/parasit (photo by mataharimall.com)

4. Kain spandex/jersey

Akhir-akhir ini, banyak produsen mukena membuat mukena dari kain spandex/jersey. Kain spandex/jersey ini termasuk salah satu jenis bahan kaos, sehingga mukena kain spandex/jersey ini bisa melar mengikuti bentuk badan. Mukena ini cocok untuk wanita yang berbadan besar.

Mukena jersey (photo by mataharimall.com)


Trus kalau mau beli mukena yang murah dimana?
Biasanya sih ya, saya beli mukena buat hadiah lebaran itu di Tanah Abang, tapi belanja di Tanah abang itu tidak bisa satuan, minimal beli lusinan. Kalau satuan mah harganya sama saja dengan beli di mal-mal dekat rumah. Belum lagi kita harus berjibaku dengan pedagang toko.

Loh, trus yang nggak tinggal di Jabodetabek dan nggak beli lusinan gimana?
Nggak usah pusiiing.. hari gini jaman semakin maju. Belanja online bertebaran dimana-mana. Jadi dari rumah pun kita bisa beli mukena murah. Saya sih merekomendasikan untuk membeli mukena murah di mataharimall.com. Disana beragam jenis mukena ada. Dari mulai mukena Bali sampai Mukena Syahrini. Harganya pun terjangkau, bahkan bertebaran diskon hingga 40%.

Semoga tulisan saya ini bisa jadi rekomendasi teman-teman untuk belanja mukena sebagai pakaian sholat kita dan hadiah lebaran untuk orang-orang tercinta. Selamat belanja ^_^

Wassalam




Post a Comment

Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya "unknown" langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^