3 Cemilan Kesukaan Duo Fi

Friday, April 14, 2017

www.adeufi.com


Assalamu'alaikum wr.wb.
Bismillahirrahmanirrahiim

Aloha..
Ini adalah bulan pertama kami bicara soal #14FoodTalk.


Apa sih #14FoodTalk itu?
adalah sebuah program ngobrol bareng kami (saya, Nurul Sufitri, Nita Lanaf dan Febrianty Rachma) tentang makanan. Karena kami berempat memang senang makan, senang wisata kuliner dan senang masak. Obrolan tentang makanan ini kami posting setiap tanggal 14. Dan selain itu angka 14 itu menunjukkan 1 tema yang diobrolin 4 orang, seperti yang saya sebutkan. Nah, untuk tema kali ini kami bicara soal cemilan.

Cemilan adalah kata lain dari makanan ringan atau kudapan. Kalau bahasa Inggrisnya = snack.  adalah istilah bagi makanan yang bukan merupakan menu utama (makan pagi, makan siang atau makan malam). Makanan yang dianggap makanan ringan merupakan makanan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi sedikit pasokan tenaga ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya. (sumber : wikipedia)

Jadiii... kesimpulannya cemilan itu bukan sesudah celapan dan sebelum cepuluh. ^_^

Urusan cemilan memang nggak jauh dari Fikri, karena awalnya saya kurang suka ngemil, Tapi sejak ada Fikri, anggaran belanja bulanan agak dinaikkan sedikit. Apalagi kalau bukan buat beli cemilan dia, Semenjak Fikri sekolah, saya selalu menyiapkan bekal cemilan buat Fikri. Selain saya ikut ketularan jadi doyan ngemil juga, saya sengaja untuk selalu menyiapkan cemilan yang dibeli bareng-bareng di pasar swalayan. Saya jadi sekalian bisa mengajarkan beberapa hal sama Fikri, yaitu :


1. Belajar mengatur keuangan.
Saya selalu menjatah harga dan jumlah cemilan yang akan dia beli. Kalau nggak dijatah... hadeuuuh, semua rak cemilan bisa diborong sama dia ^_^. Dengan adanya batasan belanja, Fikri belajar untuk selalu teliti ke harga dan berhitung berapa sisa uang yang harus dia belanjakan.

2. Belajar mencari makanan halal
Ya, sejak beredar berita-berita tentang penyisipan kandungan-kandungan makanan yang tidak halal, saya selalu berhati-hati dalam membeli makanan. Hal itu pun saya ajarkan ke Fikri untuk selalu memilih makanan yang ada logo halalnya.

Logo halal yang wajib dicari Fikri

3. Belajar mencari makanan sehat
Kalau punya anak itu pastinya ingin makanan mereka yang sehat-sehat. Walaupun emaknya kadang makan apa saja.. hehehe.. Tapi yang namanya cemilan ya sebagian besar mengandung penyedap rasa, pengawet dan pewarna. Nah, saya sih mengajarkan Fikri untuk memilih makanan yang minimal non MSG.

Sekarang Fikri punya adik. Adiknya suka sekali ikutan minta makanan yang dimakan abangnya. Jadi Fikri mendapat tambahan tugas lagi, untuk memilih cemilan yang adeknya bisa makan juga.

Nah, dengan kriteria diatas, akhirnya kami punya cemilan rutin yang wajib dibeli setiap bulannya. Cemilan rutin kami itu adalah :

  • Biskuit Sari Gandum Roma. 
Biskuit ini awalnya cemilan kesukaan saya saat hamil Firhan (adiknya Fikri). Kemana-mana saya selalu bawa cemilan ini. Karena cemilan ini bisa mengobati mual hamil saya saat itu. Rasanya pas. Gurih, manis, krenyes-krenyes dan tidak lengket di rongga mulut. Yang saya suka dari biskuit ini karena makan sedikit udah ngenyangin.

www.adeufi.com
Varian Sari Gandum Roma (ki ka) : kacang, coklat dan susu

packaging dalam sari gandum susu agar tidak mudah remuk

Biskuit ini ada 3 varian rasa yaitu : susu, coklat dan kacang. Kami suka semuanya, tapi kalau boleh memilih rasa, Fikri lebih memilih yang varian coklat. Rasa kesukaan anak-anak. Sedangkan saya sukanya varian kacang. karena pertama kali saya kenal biskuit ini ya pas makan varian kacang. Kalau buat adek Firhan, saya mengenalkan yang susu.

  • Biskuit Kelapa Roma
Kalau yang ini kesukaan Jid dan Ibu-nya (baca ; kakek nenek) Fikri. Setiap kita main ke rumah Jid, pasti deh ada sajian biskuit ini di rumah ataupun di dalam mobil. Jujur awalnya saya kurang suka sama biskuit-biskuit kelapa. Rasanya aneh menurut saya.

Nah, kebiasaan Ibu itu suka nyodorin makanan mulu. Ibu tuh nggak boleh lihat mulut kita diem. Disuruh nganyeeem (baca : ngunyah) mulu. Termasuk biskuit kelapa ini. Selalu disodorkan jika beliau melihat mulut kita nggak ngunyah. Demi menghormati orangtua, yaa saya ambil. Padahal dalam hati bertanya-tanya (kayak bahasa novel ya? ^_^), "Duuuh enak nggak ya?"

Dan setelah digigit... kreeess.. iiih rasanya enyaaaak. Rasanya lebih manis dari Biskuit Sari Gandum. Dan satu lagi kesamaannya, yaitu nggak nyelap a.k.a lengket di langit-langit mulut. Nggak aneh juga rasanya seperti biskuit-biskuit kelapa yang lain, tapi tetap berasa kelapanya. Enak deh.

Harganya yang dibawah yaaa.. bukan yang diatas ^_^

Mulai dari situ, saya nyetok Biskuit Kelapa Roma ini di rumah. Sama halnya dengan saya, Fikri juga awalnya nggak suka, tapi lagi-lagi jadi semangat setelah nyobain biskuit ini.

"Dicelupin di teh, Kri! Lebih enak," saran Jid saat kami bilang biskuitnya enak. Daaan kami pun mengikuti saran tersebut. Jadi kalau makan biskuit kelapa Roma, kami selalu menyelupkan di teh hangat. Kalau sudah makan dengan cara seperti itu. Satu bungkus besar itu hanya dalam hitungan30 menit sudah habis.. hahahaha.. nggak berasa celap celup celap celup leeep.. tau-tau ludes.

  • Teh Pucuk Harum
Saya memang pencinta minuman teh. Hampir semua minuman teh yang dibotol dan di kotak saya coba. Nah sebelum Teh Pucuk Harum ini hadir, saya juarakan teh yang terkenal bukan kemasan botol. Bahkan sampai Teh Pucuk Harum hadir pun saya masih menjuarakan teh tersebut. Hingga suatu waktu saya jalan-jalan ke Madura, tempat kakak sepupu saya tinggal. Sepanjang perjalanan kakak sepupu ipar saya itu selalu bekal Teh Pucuk Harum di mobilnya, Dia nggak mau beli kalau bukan Teh Pucuk Harum. Pernah suatu hari dia beli teh merk lain, karena nggak nemu Teh Pucuk Harum sepanjang perjalanan. Alhasil sepanjang jalan sendawaaaaa terus. Nggak berhenti-henti. Baru berhenti ketika 1 jam setelah teh yg diminumnya itu habis.

"Maaf ya, De. Mas tuh nggak bisa kalau minum teh yang ada pengawetnya. Pasti sendawa terus. Bagus nggak mual. Kalau kebanyakan biasanya suka mual. Cuma Teh Pucuk Harum aja nih, Mas nggak sendawa minumnya. Mau minum berapa banyak juga." Begitu alasannya ketika saya tanya, "kenapa kok sendawa terus?"

Berarti... Teh Pucuk Harum ini aman dari pengawet. Yeeey berarti aman dong buat debay. Mulai deh, sejak pulang dari Madura, beralihlah saya ke Teh Pucuk Harum. Bahkan saya berani kasih Firhan Teh Pucuk Harum sejak usia 8 bulan. Dan jadi minuman kesukaan keluarga juga. Kemanapun kami pergi, selalu bekal 1 botol Teh Pucuk Harum. Dan Adek Firhan setiap melihat Teh Pucuk Harum sudah otomatis teriak, "Mamam.. mamam.." (baca : Miii, aku mau minum ituu).

Teh Pucuk Harum kesukaan Firhan


Ketiga cemilan itu selain enak dan halal, juga aman dikonsumsi anak-anak, termasuk Firhan (sekarang usia 1 th 3 bulan). Sebenarnya masih ada beberapa lagi cerita cemilan keluarga saya yang lainnya. Berhubung dijatah 3 saja (takut nanti semua isi toko masuk ke blog ^_^) ya cukup 3 makanan dan minuman ringan kesukaan kami.

Oiya, kemarin saat kehabisan stock 3 cemilan ini di rumah, saya belanja lagi deh di Indomart dekat rumah. Saya beli 1 sari gandum roma varian kacang, 1 sari gandum roma varian coklat dan 1 biskuit kelapa roma. pas bayar dikasir.., jeng jeng... saya disuruh milih hadiah sama kasirnya 2 botol Teh Pucuk Harum, 2 botol Lee Mineral 600ml dan 1 Biskuit Malkis 135gr. Waaah asyiiiik... pembaca pasti tahu dooong apa yang saya pilih? Ding Dong... anda benaaaar... saya memilih 2 botol Teh Pucuk Harum.

Firhan begitu melihat teh pucuk langsung deh, "mamam.. mamam..." (baca : Miii, jangan lupa yang dingiiin buat aku yaa)

Saya balik lagi buat foto flayer yang ada di dekat produk Mayora. ^_^

Ini cerita cemilan dari keluarga Ade UFi, Nah jika kalian ingin baca cerita cemilan dari 3 teman saya lainnya silakan klik link dibawah ini :

Nurul SuFitri : www.nurulsufitri.com
Nita Lanaf : www.nitalanaf.com
Febrianty Rachma : www.tulisanfebri.com

Terima kasih sudah berkunjung ^_^

Wassalam

Post a Comment

Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya "unknown" langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^