Sudah pernah ke MOMONCHI? Rasa Mantap, Harga Tiarap!

Wednesday, April 26, 2017

www.adeufi.com


Assalamu'alaikum wr. wb.
Bismillahirrahmanirrahiim

Sebenarnya tulisan ini sudah dari dua minggu yang lalu hendak saya tulis, hanya saja ada aja acara yang menunda saya menulisnya.

Fikri tuh punya hobi yang serupa dengan saya dibanding AF (baca : Abinya Fikri). Mulai yang dari hobi makan, hobi jalan, hobi nonton dan sekarang tertarik dengan dunia multimedia. Karena hobinya itu, dia jadi punya rutinitas menunggu program acara traveling dan kuliner di TV. Salah satu acara kuliner yang dia suka itu adalah OK Food dari Net TV, yang dipandu oleh Peppy.

"Mi, kesitu yuk!" celotehnya saat melihat salah satu tayangan tentang rumah makan di Depok.
"Dimana tuh, Bang?"
"Di Depok, Mi. Di Sebelah Bumi Wiyata (nama salah satu hotel terkenal di Depok)."
"Apa nama restorannya?"
"Momonchi. Murah kok, Mi! Tuh kata Peppy Rasa Mantap Harga Tiarap. Berarti enak dan murah kan, Mi?"
"Ooo ya sudah, nanti kalau ada rejeki lebih kita buktikan"

Alhamdulillah selang beberapa hari, Allah kasih rejeki lebih. Sehingga kami bisa berangkat menuju restoran MOMONCHI. Ya, nama restorannya MOMONCHI.

Photo taken by : www.tripadvisor.com

Momonchi ini restoran khusus untuk para pencinta Sukiyaki dan Dimsum. Letaknya persis bersebelahan dengan Hotel Bumiyata Depok. Dulunya tempat tersebut adalah restoran SS (Serba Sambal). Entah kapan dan kenapanya, saya nggak tahu, restoran itu berganti menjadi restoran Momonchi.

Seperti yang dibilang Peppy, Momonchi punya slogan Rasa Mantap, Harga Tiarap!!! itu jelas-jelas ditulis disetiap banner, spanduk dan kartu nama. Penasaran dooong dengan slogan tersebut. Seberapa enak sih dimsum disana?

Mulailah kita berpetualang.

Read More

Heal and Hide dari Derma Angel untuk Si Kecil yang Menyebalkan

Wednesday, April 19, 2017

www.adeufi.com


Assalamu'alaikum wr. wb.
Bismillahirrahmaanirrahiim

Malam ini saya mau berbagi cerita tentang si kecil yang menyebalkan. Si kecil ini bisa merusak kecantikan fisik siapapun. Mau pria atau wanita sama saja. Apalagi kalau jumlahnya banyak. Terkesan jorok, Padahal Si Kecil ini muncul bukan semata-mata karena jorok, bisa jadi karena garis keturunan yang sensitif kulitnya, hormon atau dari makanan.

Ya Si Kecil ini bernama JERAWAT (huruf besar semua dan ditebalkan, saking mengganggunya).

Wajah remaja saya itu penuh dengan jerawat. Sampai-sampai tante bilang, "De, itu muka sudah nggak ada tempatnya lagi buat jerawat?"
uuuggghhh... menyebalkan. Padahal setiap hari saya rajin membersihkan wajah seperti yang mama ajarkan. Bahkan segala produk saya coba tetap saja jerawat berkeliarann bebas bermain-main di wajah saya. Setelah saya baca-baca, saya baru tahu, bahwa jerawat saya adalah jerawat karena hormon plus keturunan. Papa dan semua anaknya positif berjerawat.
dr. Eddy Karta SpKK (Photo taken by pratco.com)
Menurut dr Eddy Karta SpKK, masalah yang paling banyak terjadi pada remaja adalah kulit wajah berminyak dan berjerawat. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang menyebabkan produksi minyak berlebih pada wajah sehingga wajah tampak kusam dan tidak terawat. Sebum atau kelenjar minyak biasanya memang mulai akif saat masa remaja. Jerawat sendiri akan muncul saat terjadi sumbatan pada sebum.Sumbatan ini biasanya disebabkan oleh adanya tumpukan kotoran dan debu. Ini biasanya dialami oleh remaja yang malas membersihkan wajah atau menggunakan produk pembersih yang salah, (sumber : www.beritasatu.com)
Dan semua yang dikatakan oleh dr. Eddy itu benar. Urbanisasi jerawat ke wajah saya itu terjadi karena saya dikenalkan oleh salah satu produk kecantikan yang biasa mama saya pakai. Produk kecantikan yang dikenalkan adalah pembersih wajah. Mungkin produk kecantikan itu cocok di kulit mama, namun tidak di wajah saya. Karena sebelum menggunakan produk tersebut, wajah saya mulus seperti jalan tol yang baru saja dibangun.

Read More

3 Cemilan Kesukaan Duo Fi

Friday, April 14, 2017

www.adeufi.com


Assalamu'alaikum wr.wb.
Bismillahirrahmanirrahiim

Aloha..
Ini adalah bulan pertama kami bicara soal #14FoodTalk.


Apa sih #14FoodTalk itu?
adalah sebuah program ngobrol bareng kami (saya, Nurul Sufitri, Nita Lanaf dan Febrianty Rachma) tentang makanan. Karena kami berempat memang senang makan, senang wisata kuliner dan senang masak. Obrolan tentang makanan ini kami posting setiap tanggal 14. Dan selain itu angka 14 itu menunjukkan 1 tema yang diobrolin 4 orang, seperti yang saya sebutkan. Nah, untuk tema kali ini kami bicara soal cemilan.

Cemilan adalah kata lain dari makanan ringan atau kudapan. Kalau bahasa Inggrisnya = snack.  adalah istilah bagi makanan yang bukan merupakan menu utama (makan pagi, makan siang atau makan malam). Makanan yang dianggap makanan ringan merupakan makanan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu, memberi sedikit pasokan tenaga ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya. (sumber : wikipedia)

Jadiii... kesimpulannya cemilan itu bukan sesudah celapan dan sebelum cepuluh. ^_^

Urusan cemilan memang nggak jauh dari Fikri, karena awalnya saya kurang suka ngemil, Tapi sejak ada Fikri, anggaran belanja bulanan agak dinaikkan sedikit. Apalagi kalau bukan buat beli cemilan dia, Semenjak Fikri sekolah, saya selalu menyiapkan bekal cemilan buat Fikri. Selain saya ikut ketularan jadi doyan ngemil juga, saya sengaja untuk selalu menyiapkan cemilan yang dibeli bareng-bareng di pasar swalayan. Saya jadi sekalian bisa mengajarkan beberapa hal sama Fikri, yaitu :

Read More

BURGER TEMPE

Monday, April 3, 2017

www.adeufi.com


Bissmillahirrahmanirrahiim
Assalamu'alaikum wr.wb.

Setiap weekend saya biasanya suka jalan-jalan dengan keluarga, biasanya sih wisata kuliner. Pastinya ya tidak setiap Minggu. Bisa tekor bandar. ^_^ Kalau memang dapat rejeki ya kita jalan cari tempat makan keluarga yang enak. Tapi kalau kantong lagi kempes, saya suka berkreasi masakan dari bahan-bahan yang tersisa di kulkas.

Ceritanya nih, pas tanggal-tanggal tua kemarin, lagi pengeeeen banget  makan burger. Ada roti burgernya sih dirumah, tapi untuk daging burgernya rasanya tidak memungkinkan beli daging saat itu. Jangankan beli daging, nemu uang selembar Rp 2.000 aja dunia terasa indah banget. (lebay ya.. ^_^)

Buka deh kulkas dan lemari stok makanan kering. Adanya cuma bumbu-bumbu dapur, segala bawang, kornet, telur dan tempe.
"Bikin perkedel kornet aja, Mi!" teriak Fikri melihat saya termenung di depan kulkas.
"Bosen, Bang!" teriak saya.
"Bikin apa ya dari kornet kaleng kecil ini, biar jadi makanan yang banyak." Sambil memegang dagu dan berguman sendiri, saya mikir, kira-kira masakan apa ya dari bahan-bahan diatas dibuat burger? Kalau kornet aja yang dijadikan burger dikiiiit banget. Paling cuma dapat 1 burger.

Ada tempe... hmmm... bisa nggak ya tempe dijadikan burger?

Read More