He/She is not my type

Monday, October 20, 2008



Bismillahirrahmaanirrahiim...

Assalamu'alaikum wr.wb.

"He/She is not my type." begitu biasanya temenku yang belum nikah menjawab, jika aku bertanya,"Kenapa sih nggak terima aja si Fulan? Dia kan orang-baik-baik dan sholeh/ah."

Itu the most popular answer for single person, tapi itu juga jawaban yang sangat aku tidak sukai... Memang sih dalam Islam ada pilihan untuk mencari jodoh.
  1. Agamanya
  2. Keturunannya
  3. Hartanya dan
  4. Rupanya (cantik/ganteng) 
dan saran dari Rasulullah, 
"hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu" (HR. Muslim)

Tapi kebanyakan dari mereka yang menjawab,"He/She is not my type" itu bukan melihat dari agamanya, lebih kepada harta, keturunan dan rupanya. Sedikit sekali yang karena agamanya.

Aku jadi teringat dengan obrolanku sama almarhumah mamaku..


Sejak SMP orangtuaku (specially mama) selalu menyarankan agar aku mulai berdoa kriteria suami yang aku inginkan. Saat itu aku sempat bertanya,"Ngapain sih, Ma. orang masih kecil dah disuruh doa begitu?"

"Eeh... memangnya kamu tahu kapan kamu akan menikah? Jodoh itu datangnya dari Allah dan kita tidak tahu kapan ia datang, sebelum terlambat dapet yang kamu tidak inginkan, mending berdoa dari sekarang! Lagipula kamu kan sudah aqil baligh. Allah itu maha mendengar loh." begitu mama menjawab pertanyaanku..

Setelah aku pikir-pikir, iya juga ya. Mulai lah sejak perbincangan tersebut disetiap doaku aku tak luput untuk memohon kepada Allah kriteria suami idaman menurutku. Aku menyebutkannya dengan rinci. Kurang lebih begini doaku, 

"Ya Allah, berikan aku suami yang sholeh, suami yang sayang kepadaku, yang sayang dengan keluargaku, juga keluarganya. Berikan aku suami yang sholeh, suami yang mampu menafkahi aku dan anak-anakku lahir maupun batin, suami yang selalu menuntunku ke jalan yang Engkau ridhai. Suami yang Engkau ridhai ya Allah. Suami pilihan-Mu" 

Semakin aku bertambah usia, semakin bertambah pula rincian doanya, tapi selalu diawali dengan doa diatas. Apalagi saat-saat aku mulai mengenal yang namanya cinta... (euleh..euleuh... malu euy..) kriteria yang aku minta pun makin banyak hehehe.

Saat aku mengenal suamiku, tak ada sedikitpun kertertarikkanku kepadanya. Kata "He's not my type" adalah kata yang selalu keluar dalam pikiran dan hatiku. Tapi entah kenapa dilubuk hatiku yang paling dalam seolah membisikkan kalau dia adalah jodohku. Cuma semua itu terkalahkan dengan kata he's not my type tadi. Suamiku itu bukan type romantis sebagaimana yang diidam-idamkan wanita sekarang. Dia lebih banyak diam. Kalau ngelawak nggak lucu. Bahasanya buku banget. Pokoknya dewasaaaa banget. Padahal usianya hanya terpaut 2 tahun lebih tua dari aku. Sementara aku bertolak belakang dengan dia. Cuek, ceplas ceplos, rame, kadang centil.. hehehe..

Herannya lagi, saat suamiku datang berkunjung ke rumah, almarhumah mama langsung bilang,"Kalau cari suami itu kayak dia dong. Ganteng dan nggak banyak omong" Wuiiihhh aku langsung surprise mendengar komentar mama tentang suamiku. Karena biasanya mama itu kalau ada pria yang aku bawa (baik itu teman biasa atau pun teman tapi mesra.. hehehe) komentarnya selalu jelek. Sekalipun type prianya yang mama suka pasti ada jeleknya.

Selain doa ruitn diatas, aku juga sempat punya komitmen dengan Allah,"Ya Allah, jika usiaku mencapai 24. orang pertama yang melamar aku, dialah yang aku terima. Pilihkan yang terbaik untukku, yaAllah"

Dan suamiku adalah orang pertama yang melamar aku, padahal sebelumnya aku sudah mau di jodoh-jodohin sama temen papa waktu itu. Biasa lah usia 24 menurut mereka sudah usia rawan. Lagipula saat itu juga ada pria yang aku suka. Aku tidak berpikir lagi bahwa dia pria idamanku atau bukan, He is my type or not, hatiku cinta atu tidak kepadanya, hanya saja keyakinanku adalah Suka atau tidak suka aku sudah berkomitmen dengan Allah dan 1 hal yang terpenting orangtuaku menyukainya. Cinta akan datang dengan sendirinya, jika aku menikah atas ridha orangtua. Tentunya ridha orangtua adalah ridha Allah. Aku terima lamarannya dan menikah dengannya.

Alhamdulillah, semua yang aku pinta dalam doaku ada pada diri suamiku. Aku bersyukur memilih menikah karena Allah, bukan karena cinta. Jika sekarang ditanya bagaimana perasaanku terhadap suamiku. Wuuiiihhh.... yang pasti... love melulu (gaya Vj mtv).

Percaya deh para single-wan dan single-wati. Cinta dari Allah jauh lebih indah dibanding cinta yang keluar karena nafsu. Percaya dengan pilihan Allah adalah yang terbaik
Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik.
Mintalah kepada Allah agar memilihkannya untukmu. Allah maha mendengar dan tidak tuli. mungkin sebelum aku tutup ceritaku ada 2 hadist Rasulullah yang perlu teman-teman jomblo pertimbangkan dalam memilih pasangan hidup:

buat pria :
Rasulullah S.A.W melarang laki-laki yang menolak menikah untuk beralih kepada ibadah melulu (HR. al Bukhari)

buat wanita :

Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhai agamanya dan akhlaknya maka menikahlah dengannya, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas (HR. Attirmidzi dan Ahmad)

Semoga cerita ini bermanfaat.




Post a Comment

Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya "unknown" langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^